Pixel Code jatimnow.com

Kasus Terkini DBD di Jombang Lebih Tinggi Dibanding Tahun Lalu

Editor : Arina Pramudita   Reporter : Achmad Supriyadi
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran. (Foto: Elok for jatimnow.com)
Direktur RSUD Jombang dr Pudji Umbaran. (Foto: Elok for jatimnow.com)

Jombang - Kasus demam berdarah dengue (DBD) melonjak di Kabupaten Jombang. Hingga awal Februari 2022 tercatat ada 30 kasus yang terjadi.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Haryo Purwono mengatakan, jumlah kasus DBD di Jombang mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun kemarin.

"Bulan Januari tahun ini tercatat ada 30 kasus, sedangkan tahun lalu ada 10 kasus. Untuk catatan perbulannya meningkat ya dibandingkan tahun lalu," kata Haryo, Kamis (10/02/2022).

Ia menambahkan, jika tahun 2021 ada 10 kasus DBD dengan angka kematian 2 orang. Dan untuk tahun ini, ada 30 kasus di bulan Januari. Namun, untuk angka kematian, kosong.

"Untuk tiga bulan terakhir cenderung meningkat kasusnya. Mungkin musim penghujan, itu salah satunya ya,” paparnya.

Menurut Haryo, usia anak-anak rentan menjadi sasaran nyamuk aedes aegypti dan ini biasanya terjadi di area kecamatan yang penduduknya padat.

"Paling tinggi ada di Jombang ada 5 kasus, kemudian Perak 5, Kudu ada 4, Diwek ada 3, Jogoroto ada 2 dan Tembelang ada 2 kasus," jelasnya.

Baca juga:
Waspada! Kasus DBD di Lamongan Melonjak saat Musim Kemarau

Sementara itu, Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran menjelaskan, seiring dengan perubahan cuaca, jumlah kunjungan pasien dengan kasus DBD di RSUD Jombang mengalami kenaikan.

"Bulan Januari kemarin total ada 55 pasien yang kita rawat dan dari 55 pasien ini tidak ada yang meninggal dunia. Pasien tersebut, mulai dari usia anak-anak hingga dewasa, ada semuanya," terang Pudji.

Sedangkan pada bulan Februari ini, Pudji menyebut ada 20 pasien kasus DBD. Rata-rata, setiap harinya ada kunjungan 2 pasien yang masuk ke RSUD Jombang.

Baca juga:
Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!

"Hari ini saja kita merawat 4 orang dewasa, 4 orang anak-anak dan 2 anak-anak di ICU Central," terangnya.

Pudji mengingatkan pada masyarakat, DBD masih cukup membahayakan dan diharapkan selalu waspada. Serta menjaga kebersihan lingkungan dengan PSN, 3M plus.

"Segera melakukan pencegahan DBD dengan PSN 3M plus, yakni menutup, mengubur dan menguras, serta mengoles anak-anak dengan anti oles nyamuk, supaya tidak digigit nyamuk saat mereka beraktivitas," pungkasnya.