Pixel Codejatimnow.com

1 Korban Tewas di Pantai Payangan Jember Ditemukan, Polisi Selidiki Ritualnya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Rony Subhan
11 korban terseret ombak Pantai Payangan Jember berhasil ditemukan. (Foto: Basarnas Jember for jatimnow.com)
11 korban terseret ombak Pantai Payangan Jember berhasil ditemukan. (Foto: Basarnas Jember for jatimnow.com)

Jember - Rombongan padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang jadi korban terseret ombak di Pantai Payangan Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, semua telah diketemukan.

Korban berjumlah 11 orang dinyatakan meninggal, dan 13 lainnya selamat. Sempat 1 korban tidak ditemukan. Namun Minggu (13/2/2022) pukul 11.40 WIB, korban atas nama Saipul (40) asal Desa Krasak, Kecamatan Ajung, itu berhasil telah ditemukan.

Wika (54), tim Basarnas Jember membenarkan temuan 1 korban tersebut. Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian.

"Semua korban sudah ditemukan termasuk 1 korban atas nama Saipul. Evakuasi sempat terhalang cuaca karena ombak masih tinggi," terangnya.

"Komplit sudah semua korban sudah ditemukan," tambah Wika.

Sementara, Kasubag Humas Polresta Jember Iptu Brisan Imanula menjelaskan tujuan ritual yang merenggut nyawa banyak orang tersebut belum diketahui.

Sebelum kejadian pimpinan ritual, Nurhasan, lelaki 35 tahun asal Dusun Botosari, Desa Dukuhmencek, sudah diingatkan agar jangan mengadakan kegiatan dipantai, namun mereka tetap mengelar ritual.

Baca juga:
Umat Hindu Suku Tengger Probolinggo Gelar Ritual Tawur Kasanga, Buang Sifat Jahat

"Kita masih nunggu penyelidikan saksi, apa tujuan ritual yang sampai merenggut banyak korban," terangnya.

Baca Juga: 10 Peserta Ritual Tewas Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 1 Masih Misterius

Korban saat ditemukan ada yang kondisinya hampir telanjang. Satu jenazah perempuan yang hanya memakai kaos warna merah hati, ditemukan tidak memakai celana. Sehingga muncul dugaan pelaksanaan ritual itu setengah telanjang.

Namun Iptu Brisan membantah dugaan itu. Korban semua memakai baju, namun karena ombak dan arusnya besar pakaian yang dikenakan terlepas.

Baca juga:
Hari Jadi Tulungagung, Warga Gelar Ritual Lampah Tapa Bisu

"Memang ada korban saat ditemukan hampir telanjang, tapi menurut saya kemungkinan baju yang dikenakan terlepas saat digulung ombak," ujarnya.

Ia menambahkan, semuanya masih tahap penyelidikan. "Nanti setelah selesai penyelidikan baru bisa kita katakan hasilnya seperti apa," kata Iptu Brisan kepada wartawan.

Pencarian para korban ini melibatkan tim gabungan dari Basarnas Pos SAR Jember, Samapta Polres Jember, Sat Polair Polres Jember, Polsek Ambulu, Kodim Jember, Koramil Ambulu, Kamla Puger, Relawan BPBD Jember, Tagana Jember, PMI Jember, SAR Rimba Laut, Relawan Gabungan Jember, Relawan Rumah Zakat, Jember Bergerak, Brandal Alas Rescue, dan nelayan setempat.