Surabaya - Tim dokter RSU dr Soetomo Surabaya berhasil memisahkan balita kembar dempet dada perut Anaya Rizka Ramadhani dan Inaya Rizka Ramadhani asal Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Anaya dan Inaya berhasil dipisahkan dalam proses operasi pemisahan bayi kembar siam yang dilaksanakan pada Selasa, 15 Februari 2022. Anaya dan Inaya menjadi kembar siam ke 114 yang berhasil dipisahkan oleh RSU dr Soetomo.
Secara khusus, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam Anaya-Inaya. Bahkan Gubernur perempuan pertama Jatim itu meluangkan waktu untuk menengok kondisi Anaya-Inaya pascapemisahan di RSU dr Soetomo, Kamis (17/2/2022) sore.
Setibanya di rumah sakit, Gubernur Khofifah segera menuju gedung pusat bedah terpadu dan menyapa kedua orangtua Anaya-Inaya yaitu Husniati dan Muhammad Jupri.
"Terima kasih perhatiannya Ibu Gubernur Khofifah, menyempatkan diri untuk menjenguk kedua anak kami. Dan terima kasih atas dukungan Pemprov Jatim dalam pemisahan anak kami," ucap Husniati.
Pasalnya, proses hingga Anaya dan Inaya dipisahkan sudah dimulai sejak Tahun 2019, saat usia bayi mereka baru empat bulan. Mereka sudah berkonsultasi dengan tim dokter RSU dr Soetomo.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memberikan semangat kepada kedua orangtua bayi kembar siam Anaya-Inaya di RSU dr Soetomo
Namun karena kemudian terjadi pandemi Covid-19, maka operasi pemisahan akhirnya dilakukan di Tahun 2022 ini.
Gubernur Khofifah memberi semangat dan dukungan moril pada Husniati dan Mohammad Jupri, agar pemulihan Anaya-Inaya pascaoperasi berjalan lancar.
"Semoga lancar semua proses pemulihan Annaya dan Innaya, Bapak Ibu harus terus semangat," ungkap Khofifah.
Lebih lanjut, operasi permisahan Anaya-Inaya yang dipimpin Dr Adria Hariastawa berlangsung sukses dan memakan waktu 8 jam 30 menit.
Tak kurang, ada sebanyak 50 orang tim dalam dokter yang tergabung dalam pemisahan Anaya-Inaya. Sejumlah dokter yang terlibat di antaranya, dokter bedah anak, dokter bedah jantung, dokter bedah jantung thorax dan kardiovaskuler serta dokter bedah plastik.
Balita kembar siam tersebut merupakan pasien rujukan dari RSUD dr. R. Soedjono Selong-Lombok Timur. Kembar Siam ini merupakan Jenis Xypho-Omphalogpagus (terdapat penyatuan pada xyphoid dan daerah omphalo/pusar).
Baca juga:
1 Bayi Kembar Siam asal Tulungagung Meninggal Dunia saat Operasi Pemisahan
Kondisi Anaya-Inaya saat ini dalam kondisi stabil pascaoperasi. Sebelumnya setelah operasi pemisahan berhasil dilakukan, kedua bayi tersebut masih menggunakan alat bantu pernafasan.
Namun kemarin pagi alat tersebut telah dilepas dan saat ini kedua bayi Anaya-Inaya sudah lepas dari alat bantu pernafasan karena pernafasannya telah benar benar stabil.
Setelah melewati 2 kali 24 jam kondisi keduanya terpantau stabil dan saat ini tinggal pemulihan luka pemisahan. Bahkan salah satu dari mereka rencananya besok sudah bisa dipindah ke ruang perawatan biasa.
Gubernur Khofifah turut bersyukur dan mengungkapkan sukacitanya atas keberhasilan Tim Dokter RSU dr Soetomo dalam operasi pemisahan balita kembar dempet asal Lombok Timur, NTB tersebut.
"Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas profesionalisme tim dokter RSUD Dr. Soetomo dalam menangani kasus kembar siam ini. Operasi kembar siam Anaya-Inaya ini merupakan operasi kembar siam yang ke-114 yang telah berhasil ditangani oleh RSU dr Soetomo," tutur Khofifah.
Suatu kebanggaan pula bagi Pemprov Jatim bahwa RSU dr Soetomo bisa memberikan layanan terbaik bahkan untuk pasien dari luar daerah. Bahkan saat ini RSU dr Soetomo juga memiliki program mentoring bagi rumah sakit-rumah sakit yang dinilai mumpuni secara kapasitas dan peralatan untuk bisa melayani prosedur operasi pemisahan kembar siam.
Baca juga:
Kondisi Bayi Kembar Siam di Tulungagung Membaik, Bisa Rawat Jalan
"Mentoring juga sedang dilakukan ke sejumlah rumah sakit lain, kita harapkan upaya tersebut akan mendatangkan kemanfaatan yang lebih besar," tegasnya.
"Karena tentu kita bisa bayangkan bagaimana gembiranya keluarga ketika mereka bisa menemukan solusi atas permasalahan anak mereka yang kembar siam," tambah Khofifah.
Serta di RSU dr Soetomo juga telah memulai regenerasi dengan mulai mengerahkan dokter yang usianya tergolong muda dalam operasi kembar siam ini, mengingat mulai banyak dokter senior dalam tim kembar siam yang telah pensiun. Dan upaya itu juga dilakukan dalam operasi pemisahan Anaya dan Inaya.
Khofifah berharap kondisi Anaya dan Inaya bisa segera membaik dan pemulihannya berlangsung cepat. Tidak lupa, Khofifah juga meminta doa agar keduanya bisa segera pulih dan kembali ke tengah pelukan keluarga dengan sehat wal afiat, dan tumbuh besar menjadi anak yang cantik dan cerdas.
"Mohon doa semuanya, semoga kondisi kedua balita, Annaya dan Innaya bisa terus membaik, segera pulih, bisa kembali ke tengah pelukan keluarga dengan sehat wal'afiat dan tumbuh besar menjadi anak yang cantik dan cerdas. Aamiin," tandas Khofifah.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat melihat kondisi bayi kembar siam Anaya-Inaya yang berhasil dipisahkan oleh RSU dr Soetomo