Tulungagung - Relawan Gus Muhaimin Iskandar for Presiden RI 2024 menggelar lomba cethe di Tulungagung. Ratusan pecinta kopi turut andil dalam kompetisi yang digelar di warung Green Coffee, Kecamatan Kedungwaru.
Seratus pecinta kopi melukis di batang rokok dengan ampas wedang kopi (cethe) yang sudah disediakan panitia. Durasi melukis dibatasi 1 jam.
“Tema besar lomba Cathe Gus Muhaimin for Presiden 2024. Peserta minimal melukis nama Gus Muhaimin, presiden RI dan lain sebagainya. Intinya Gus Imin," ujar ketua panitia, Adimas, Minggu (27/2/2022).
Lomba yang digelar untuk mengenalkan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin yang dinilai layak menjadi presiden dalam pilpres 2024. Lomba sekaligus untuk mewadahi komunitas pecinta cethe untuk berkreasi, serta menumbuhkan perekonomian khususnya warung kopi di tengah masa pandemi Covid-19.
“Lomba ini juga dalam rangka pembinaan pecinta cethe. Hadiah yang kami sediakan Rp5,7 juta dan trophy,” paparnya.
Tiga dewan juri dihadirkan untuk menilai hasil kreasi peserta, adalah seniman lukis senior yang sudah melalang ke kancah internasional, Aditya Krisna dan Nur Ali serta Fajar Hidayat (Dewan Kesenian Tulungagung).
Baca juga:
Polisi di Kediri Ajak Siswa Melukis dengan Ampas Kopi
"Ada tahapan yang dilalui untuk melukis kopi dengan hasil bagus," terangnya.
Tahapannya yang dimaksud, yakni mendiamkan wedang kopi selama 2 menit agar bubuk kopinya turun. Kemudian kopi dituang ke lepek. Setelah beberapa saat, ampas kopi dikeringkan dengan diserap tisu.
Baca juga:
Karya Lukis Warga Sidokare Sidoarjo Bikin Perca Lebih Berharga
“Untuk lebih mengurangi kadar air bisa diserap dengan tisu. Cethe baru bisa dibuat melukis pada batang rokok. Biasanya ada yang dicampuri susu,” tambahnya.
Sulistiyono, juara 2 dalam kompetisi itu berterima kasih dan berharap lomba serupa sering diadakan agar seni cethe dihargai dan dinikmati kalangan pecinta kopi.
"Kami yakin bahwa Gus Muhaimin adalah tokoh yang dapat membawa perubahan Indonesia menjadi lebih baik," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-42156-ratusan-peserta-ikuti-lomba-cethe-muhaimin-iskandar-di-tulungagung