Pixel Codejatimnow.com

Raih Akreditasi Baik Sekali, Unisla Kirab Keliling Kota Lamongan

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Kirab keliling Kota Lamongan yang dilakukan Unisla sesuasi dikukuhkan menjadi kampus terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT.(Foto: Adyad Ammy I/jatimnow.com)
Kirab keliling Kota Lamongan yang dilakukan Unisla sesuasi dikukuhkan menjadi kampus terakreditasi Baik Sekali oleh BAN-PT.(Foto: Adyad Ammy I/jatimnow.com)

Lamongan - Universitas Islam Lamongan (Unisla) resmi menyandang akreditasi baik sekali dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Seluruh civitas baik dosen maupun rektorat menandai kegembiraan dengan melakukan kirab keliling Kota Lamongan.

Rektor Unisla Bambang Eko Muljono mengatakan, kirab adalah bagian dari wujud syukur setelah melalui proses panjang selama kurang lebih 2 tahun untuk mendapat akreditasi tersebut. "BAN-PT telah menilai Unisla sebagai instansi baik administrasi maupun kualitas akademisinya. Unisla melampaui standar berdasarkan Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020," papar Bambang Eko Muljono, Sabtu (5/3/2022).

9 Standar di Unisla yaitu visi misi, tujuan, dan strategi di dalam melaksanakan tugas tata kelola dan kerja sama. "Mengenai sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kegiatan penunjang lainya telah dipenuhi oleh Unisla," lanjutnya.

Baca juga:
Tidak Sempat Daftar SNBP? Yuk Pilih Undiksha Lewat SNBT

Akreditasi yang diterima Unisla terbilang sebuah prestasi membanggakan. Sebab kampus tersebut mendapat akreditasi baik sekali pertama dari seluruh perguruan tinggi di Karesidenan Bojonegoro.

"Dalam tata kelola, kami selalu melakukan evaluasi setiap tahun berdasarkan audit mutu internal yang telah dilakukan. segala hal-hal yang tidak tercapai selalu kami evaluasi, dan kami jadikan bahan di dalam menentukan kebijakan pada tahun-tahun berikutnya," ungkapnya.

Baca juga:
Pria asal Nganjuk Ditabrak Polisi di Kediri

Dijelaskan Bambang, Unisla mempunyai 261 dosen. 23 Dosen di antaranya bergelar doktor. Dia menargetkan pada 2025, 60 persen dosen sudah berstatus doktor. "Semoga bisa terus berkembang. Hal ini akan konstan dilakukan pembinaan dan evaluasi berkelanjutan," katanya.