Pixel Code jatimnow.com

Aktivitas Proyek TPA di Jombang Dikeluhkan Warga: Bikin Jalan Rusak dan Berdebu

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Elok Aprianto
Jalan kampung yang ada di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang rusak, diduga akibat aktivitas proyek TPA (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Jalan kampung yang ada di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang rusak, diduga akibat aktivitas proyek TPA (Foto-foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Aktivitas proyek di area tempat pembuangan sampah Dusun Dangret, Desa Banjardowo, Kecamatan/Kabupaten Jombang dikeluhkan warga. Proyek itu disinyalir menjadi penyebab jalan yang dilewati kendaraan proyek rusak.

Jalan yang rusak yaitu di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang, yang menjadi akses masuk menuju proyek tempat pembuangan akhir (TPA) milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

Wulan, warga Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar mengaku jika kendaraan berat, pengangkut bahan cor hingga truk matrial yang mondar-mandir membuat jalan rusak.

"Pada waktu ada pengecoran itu, malah sehari semalam tidak berhenti. Kalau sekarang agak berkurang," ungkap Wulan, Selasa (15/3/2022).

Wulan menjelaskan, debu yang ada di jalan juga mengganggu warga. Sebab saat ini masih ada kendaraan berat yang melalui jalan di kampungnya tersebut.

"Sekarang ada empat sampai lima kendaraan yang lewat. Ya berdebu, tapi ada petugas yang bagian menyiram. Tapi gak tahu dari kemarin gak ada yang menyiram jalanan," jelas dia.

Wulan menambahkan, warga juga sempat melakukan protes ke pihak desa. Namun dijanjikan nantinya akan ada perbaikan jalan, jika pelaksanaan proyek tersebut sudah selesai.

"Katanya mau diperbaiki nunggu selesai. Itu juga sudah ada perbaikan yang kondisinya rusak parah. Tapi nunggu selesai, semua baru diperbaiki," tuturnya.

Jalan kampung yang ada di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang rusak, diduga akibat aktivitas proyek TPAJalan kampung yang ada di Dusun Sumbernongko, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang rusak, diduga akibat aktivitas proyek TPA

Dia menyebut, kondisi jalan yang berlubang itu juga sering memakan korban. Tak sedikit pengguna jalan yang jatuh.

"Sering ada yang jatuh, tukang jual sayur yang sering kalau pagi subuh," bebernya.

Wulan berharap akan ada perbaikan jalan yang menghubungkan Desa Denanyar dan Desa Banjardowo tersebut. Walaupun selama ini perbaikan hanya sebatas tambal sulam.

"Biasanya ditambal. Kalau kena hujan, hilang lagi tambalannya. Kalau bisa diperbaiki semuanya seperti semula," tambah dia.

Baca juga:
Tanggapi Protes Warga Senden, Pemkab Trenggalek Siapkan Dana Rp1 M

Sementara Plt Sekdes Denanyar, Ismail membenarkan jika kondisi jalan di Dusun Sumbernongko, rusak parah akibat adanya aktivitas proyek pembangunan TPA itu.

"Itu ada pembangunan di TPA, jalan akses ke TPA yang rusak," tegas Ismail.

Ismail mengaku, selama ini banyak warga Dusun Sumbernongko mengeluh ke desa.

"Banyak yang mengeluh mas, karena transportasi gak bisa lancar, kena dampak. Ya kalau bisa proyeknya sudah selesai segera diperbaiki seperti semula," tegasnya.

Namun menurut Ismail, pihak desa hanya sebatas melakukan koordinasi dengan dinas terkait atas adanya kondisi jalan yang rusak tersebut.

"Sudah ke PUPR. Dan itu sempat diperbaiki oleh pihak pelaksana proyek, tapi tidak semuanya," pungkasnya.

Baca juga:
Warga Trenggalek Protes Jalan Rusak: Selamat Datang di Wisata Jeglongan Sewu

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang, Miftahul Ulum mengaku belum mendapat laporan tentang jalan rusak itu. Meski demikian, dia memastikan jika kerusakan jalan tersebut akan diperbaiki oleh rekanan.

"Biasanya akan diperbaiki oleh rekanan. Dan itu perusahaannya PT Adi Karya," paparnya.

Ulum mengaku bahwa proyek tersebut dikerjakan sudah satu tahun lalu.

"Itu proyek bantuan dari Jerman dan dilelang pemerintah pusat. Pekerjaan mulai tahun lalu, selesai April nanti. Kita ini hanya menerima barang saja," ucapnya.

Ulum memastikan bahwa DLH akan melakukan koordinasi dengan pihak desa untuk segera melakukan perbaikan.

"Kita koordinasi dulu dengan desa untuk titik rusaknya di mana, karena desa yang paling tahu," tandasnya.