Malang - Sepulang dari menonton pertunjukan kuda lumping di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Minggu (13/03/2022) lalu, Tirto (37) tewas setelah berkelahi melawan MF (20).
MF akhirnya menyerahkan diri ke Satreskrim Polres Malang, Kamis (17/3/2022). MF datang bersama pengacaranya, Didik Lestariyono.
Kepada para awak media, Didik Lestariyono menceritakan kronologi kejadian berdasarkan keterangan kliennya.
"Jadi kronologi singkatnya, saat dia menonton kuda lumping kemudian dipanggil oleh salah seorang temannya, kemudian dihadapkanlah sama si korban. Ternyata si korban ini tidak suka dengan perilaku terduga pelaku atau MF ini. Sehingga terjadi perkelahian antara keduanya. Si terduga pelaku ini dipukul dahulu oleh si korban," terangnya usai mendampingi MF di Mapolres Malang.
Korban yang sebenarnya ukuran tubuhnya kalah besar dengan MF akhir mulai terpojok saat perkelahian. Korban lalu memilih lari kemudian sembunyi meskipun akhirnya ketahuan.
"Kemudian karena tidak ada pilihan lain, sehingga MF ini melakukan perlawanan. Si MF ini melakukan beberapa kali pukulan, ternyata si korban setelah dibawa pulang meninggal dunia," bebernya.
"Sementara terduga pelaku setelah perkelahian ada luka di tangan karena gigitan dan luka di leher karena dicekik. Luka di tangan tidak sampai (jari putus), hanya agak dalam," sambungnya.
Baca Juga: Pulang Nonton Kuda Lumping, Pria di Kabupaten Malang Tewas dengan Luka Lebam
Didik juga mengatakan sebenarnya kedua belah pihak membawa massa yang cukup banyak. Tapi menurutnya tidak terjadi pengeroyokan ataupun tawuran.
Baca juga:
Transaksi Sabu di Ruko Desa Pakiskembar Malang, 2 Pria Paruh Baya Disergap
"Korban sebenarnya bersama banyak temannya, tapi menurut keterangan terduga pelaku teman-temannya hanya melihat-lihat saja tidak melakukan upaya pengeroyokan. Pelaku juga datang bersama banyak teman-temannya, namun yang melakukan pemukulan hanya satu lawan satu," jelasnya.
Kedua korban juga sebenarnya tidak saling mengenal satu sama lain.
"Keduanya katanya tidak saling kenal, hanya sekadar tahu saja. Keduanya berkelahi menggunakan tangan kosong, tidak ada senjata sama sekali," ungkapnya.
Setelah kejadian tersebut, terduga pelaku sempat diteror oleh orang-orang tidak dikenal. Ia bahkan sempat bersembunyi selama 2 hari di sebuah kebun daerah Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Baca juga:
Apes! Pria Asal Jember Gagal Kabur Usai Bobol Kotak Amal di Malang
"Dia sekarang menyerahkan diri karena sebelumnya rumahnya dikepung oleh oknum-oknum yang diduga itu teman-temannya korban. Sehingga dia melarikan diri ke kebun di daerah Gubugklakah," paparnya.
"Dia bersembunyi di kebun daerah Gubugklakah selama 2 hari, kemudian menemui kami di kantor kami (Kota Malang)," imbuhnya.
Terakhir, Didik juga mengatakan bahwa MF juga menyerahkan diri karena merasa berbuat salah, sehingga ingin menebus kesalahannya dengan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.
Reporter: Rizal Adhi Pratama