Pixel Codejatimnow.com

Wagub Emil Dardak Sebut Desa Ujung Tombak Turunkan Angka Kemiskinan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Achmad Titan
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuka Musda Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Jawa Timur, Rabu (16/3/2022) malam. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuka Musda Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Jawa Timur, Rabu (16/3/2022) malam. (Foto: Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

Batu - Desa memiliki peran vital dalam pembangunan sebuah wilayah untuk menumbuhkan perekonomian sehingga bisa memacu peningkatan ekonomi. Terlebih angka kemiskinan di desa lebih banyak dibandingkan di lingkungan perkotaan. Harus ada strategi penangganan secara terstruktur.

"Pemerintah desa menjadi ujung tombak terdepan yang bersentuhan dengan kondisi riil masyarakat. Angka kemiskinan di Jawa Timur mayoritas berada di lingkungan pedesaan. Jumlahnya dua kali lipat. Jika di perkotaan 7 persen, di pedesaan mencapai hampir 14 persen," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak saat membuka Musda Asosiasi Kepala Desa (AKD) se-Jawa Timur, Rabu (16/3/2022) malam.

Dengan terstruktur, Emil meyakini bisa menekan kerja kolektif lintas sektoral menyusun program yang berorientasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Jadi untuk menekan kemiskinan, bukan hanya tugas dari pemerintah pusat tapi harus sampai ke Pemdes.

"Itu pun tidak bisa langsung butuh penanganan secara bertahap berbasis sektor. Misal bantuan alat pertanian difokuskan pada petani yang masuk kategori pra-sejahtera," urai Emil.

Baca juga:
Upaya Pemkab Gresik Entaskan Kemiskinan melalui LKS

Apalagi AKD, khususnya para kepala desa yang ikut menekan laju angka kemiskinan. Dari data kemiskinan di Jawa Timur berada di kisaran 13,59 persen. Capaian itu cukup membanggakan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

"Berkat kerja keras AKD melalui kepala desa, angka kemiskinan turun dalam 5 tahun terakhir. Sebelumnya di atas 14 persen hingga 15 persen. Ada pengurangan sebanyak 313 ribu penduduk miskin, dimana 214 ribu berada di lingkungan pedesaan," imbuh dia.

Baca juga:
Berhasil Tekan Kemiskinan Ekstrem, Pemkot Surabaya Terima Dana Insentif Fiskal

Saat ini angka kemiskinan di pedesaan memang menurun selaras dengan meningkatnya produktivitas hasil pertanian, termasuk UKM dan IKM. Didorong pula banyak desa di Jawa Timur yang naik kelas menjadi desa mandiri.

"Melalui AKD ini, Pemprov Jatim berharap semakin banyak mencetak desa-desa mandiri. Terlebih pembina AKD telah merumuskan beberapa program memacu pertumbuhan ekonomi desa. Antara lain, BUMDesmart, Pertashop dan penguatan kesejahteraan desa melalui layanan akses kesehatan," pungkasnya.