Pixel Code jatimnow.com

Misteri Kerajaan Siluman Ular di Sungai Kalimas Surabaya

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Bintang Timur Diponegoro (tengah) dan tim Dua Alam saat melakukan penelusuran kerajaan siluman ular di Sungai Kalimas, Surabaya (Foto-foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)
Bintang Timur Diponegoro (tengah) dan tim Dua Alam saat melakukan penelusuran kerajaan siluman ular di Sungai Kalimas, Surabaya (Foto-foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)

Surabaya - Teki-teki mahkluk gaib penunggu Sungai Kalimas, Surabaya terkuak. Sebuah kerajaan tak kasat mata milik siluman ular terungkap saat Tim Dua Alam bersama jatimnow.com melakukan penelusuran di lokasi.

Penerawangan yang dipimpin Bintang Timur Diponegoro itu dilakukan di Sungai Kalimas kawasan Jalan Yos Sudarso, Surabaya, dua pekan lalu. Pertemuan Bintang dengan siluman ular itu terjadi di sini.

Saat masuk ke pintu masuk kerajaan tak kasat mata itu, tim Dua Alam melihat sosok wanita berambut panjang dengan kaki berlumuran darah, tepat di bibir Sungai Kalimas, sisi kiri samping Gedung DPRD Surabaya.

Sekitar 50 meter tim Dua Alam dan jatimnow.com masuk, Bintang menyebut bahwa wanita itu mengawasi dari salah satu pohon di sana.

"Sosok wanita ini adalah penjaga sebuah gerbang yang tidak terlalu besar," jelas Bintang saat itu.

Bintang Timur Diponegoro (kanan) dan tim Dua Alam saat berkomunikasi dengan sosok Ayu, salah satu penunggu tepian Sungai Kalimas, SurabayaBintang Timur Diponegoro (kanan) dan tim Dua Alam saat berkomunikasi dengan sosok Ayu, salah satu penunggu tepian Sungai Kalimas, Surabaya

Bintang lalu mendekati lokasi tempat sosok wanita itu berdiri. Setelah berkomunikasi secara batin, Bintang memasukkan sosok wanita itu ke raga mediator dari tim Dua Alam. Komunikasi pun terjadi antara Bintang dan wanita itu.

"Wanita ini adalah sosok setengah buaya, memakai sewek (kebaya), bukan sosok kuntilanak," jelas keturunan ke-6 Pangeran Diponegoro itu.

Sosok wanita itu kemudian memperkenalkan dirinya dengan nama Ayu. Dia tidak memahami Bahasa Indonesia dan hanya bisa diajak berkomunikasi dengan Bahasa Jawa khas Suroboyoan.

Kepada Bintang, ia mengaku jika sering menampakkan diri kepada manusia yang sedang memancing atau berenang di Sungai Kalimas. Tujuannya agar mereka mengurungkan niatnya.

"Dia (Ayu) tujuannya baik. Namun karena warga nggak faham maksudnya, jadi dianggap menakuti," tutur Bintang.

Obrolan Bintang dengan Ayu sempat terganggu dengan datangnya sosok lain yang mencoba mengintimidasi Ayu. Sosok laki-laki yang disebut Ayu sebagai penguasa Sungai Kalimas dan yang seringkali membuat anak-anak dan remaja yang berenang di Sungai Kalimas hilang dan ditemukan tewas.

Baca juga:
Misteri Penyebab Lubang di Dasar Sungai Kaliasat Blitar Terungkap

"Sosok laki-laki itu adalah raja siluman ular," jelas Bintang.

Setelah menggali informasi dari Ayu, Bintang mencoba kulo nuwun (meminta izin) pada sosok laki-laki yang disebut Ayu sebagai raja di Sungai Kalimas itu. Bintang pun mengembalikan Ayu ke alamnya.

Bintang Timur Diponegoro (kanan) saat berduel dengan siluman ular pemilik kerajaan tak kasat mata di Sungai Kalimas, SurabayaBintang Timur Diponegoro (kanan) saat berduel dengan siluman ular pemilik kerajaan tak kasat mata di Sungai Kalimas, Surabaya

Bintang lalu melakukan penerawangan untuk menyelami apa saja di balik Sungai Kalimas. Dari penerawangan itu, Bintang melihat sebuah kerajaan megah tak kasat mata.

Kerajaan yang tak kasat mata itu telah terbangun sejak ratusan tahun yang lalu. Jauh sebelum peradaban manusia mulai tinggal dikawasan yang disebut dulunya masih berbentuk danau.

Bintang lalu memasukkan siluman ular itu ke mediator dari Dua Alam. Siluman itu marah dan ingin menyerang siapapun yang ada di sana. Siluman ular itu bahkan menantang Bintang untuk adu kesaktian. Setelah bertarung, siluman itu mengaku kalah dari Bintang.

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

Setelah mengaku kalah, siluman ular itu bercerita jerih payahnya ratusan tahun membangun kerajaan di Sungai Kalimas. Juga mengakui, dialah yang 'memangsa' anak-anak dan remaja yang mandi dalam keadaan bugil di sungai tersebut.

"Terdapat dua kerajaan, yaitu di area atas dan bawah kali. Kedua kerajaan tersebut sama-sama milik raja siluman ular ini," jelas Bintang.

Dalam percakapan Bintang dan siluman ular itu juga terungkap bahwa para korban di Sungai Kalimas berada di dalam kerajaan itu. Mereka seperti diletakkan di ruang khusus dan tidak bisa keluar. (Bersambung)

Berikut video YouTube Dua Alam saat melakukan penelusuran bersama jatimnow.com di Sungai Kalimas, Surabaya: