Pixel Codejatimnow.com

Ditemukan Sakit, Elang Jawa Dirawat Warga dan Diserahkan ke BBKSDA Jatim

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Achmad Supriyadi
Burung Elang Jawa yang diserahkan ke BBKSDA.(Foto: Nor for jatimnow.com)
Burung Elang Jawa yang diserahkan ke BBKSDA.(Foto: Nor for jatimnow.com)

Mojokerto - Seekor Elang Jawa diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur (Jatim). Kini, satwa langka dilindungi setinggi sekitar 30-40 sentimetr itu sudah dievakuasi ke kandang transit karantina BBKSDA di Sidoarjo.

Sebelumnya, Elang Jawa ditemukan seorang warga di kawasan Hutan Sendi, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis (24/2/2022). Saat ditemukan, burung mengalami luka di bagian sayap kiri.

"Saya dapat burung itu dari warga di kawasan Hutan Sendi, Pacet. Saat itu, tiga minggu lalu, kondisi Elang Jawa dalam kondisi sakit," kata Ahmad Faizin Bisri, warga Mojokerto yang merawat Elang Jawa itu, Sabtu (19/3/2022).

Faizin mengetahui bahwa burung itu langka dan dilindungi. Maka, ia membawa dan merawatnya hingga sayap kiri pulih.

"Saya langsung mendatangi dan minta agar bisa dirawat. Karena pada saat itu, Elang Jawa mengalami sakit dan mengeluarkan darah pada bagian sayapnya," terang Faiz, sapaan akrabnya.

Menurut pria berusia 33 tahun ini, kondisi Elang Jawa sudah membaik. Lalu menyerahkannya kepada pihak BBKSDA Jatim.

"Kondisinya sudah membaik setelah saya rawat beberapa minggu. Ini saya meminta agar bisa dievakuasi teman-teman BKSDA, agar bisa dilepas liarkan lagi," paparnya.

Baca juga:
Video: Polisi Amankan Satwa Dilindungi Milik Warga Tulungagung

Pengendali Ekosistem Hutan/Ka RKW 09 Mojokerto BKSDA Jatim Fajar Dwi Nur Aji menambahkan, jenis burung yang diserahkan warga adalah satwa yang populasinya menurun dan dilindungi.

"Ini usianya masih remaja, kurang lebih dua tahun. Akan kami karantina. Lalu kami serahkan ke dokter hewan yang berkompeten untuk mengetahui kondisinya. Sebab informasi awal elang ini sakit pada bagian sayap kiri. Tapi saat kami lihat kondisinya sudah membaik," tukasnya.

Berdasarkan set monitoring yang dilakukan BKSDA Jatim, hanya terdapat kurang lebih 10-13 ekor Elang Jawa di Jatim.

Baca juga:
Damkarla Gresik Selamatkan Burung Hantu yang Tersangkut Benang Layang-layang

"Kalau sesuai dengan set monitoring kami, kurang lebih hanya ada 10 sampai 13 ekor saja. Tapi kalau di set monitoring lain seperti Bromo Tengger, Taman Hutan Raden Suryo, kami kurang tahu," ujarnya.

Elang Jawa merupakan spesies hewan yang hidup di lereng-lereng pegunungan dan dataran rendah.

"Biasanya beraktivitas di lereng pegunungan dan tersebar di Pulau Jawa-Bali dan terakhir kali ada di pulau Bali," pungkasnya.