Surabaya - SMA 17 Agustus 1945 Surabaya (Smatag) menggelar Smatag Fest 22. Ajang yang diikuti ratusan pelajar SMP se-Jawa Timur ini untuk menjaring bibit atlet e-sport hingga penari adat maupun kesenian bernuansa agamis atau banjari.
"Jadi kegiatan ini untuk mencari bibit unggul SMP, sehingga pelajar yang berprestasi bisa dibawa ke SMA untuk berinovasi dan berprestasi lagi sesuai bidang yang dimiliki," kata Kepala Smatag Surabaya, Prehantoro di sela lomba, Sabtu (19/3/2022).
Ratusan peserta tersebut dberasal dari pelajar SMP se-Gerbangkartasusila. Dengan rincian 75 peserta untuk lomba Mobile Legend, 17 peserta lomba tari dan 15 peserta untuk lomba banjari.
"Kenapa diadakan tiga lomba tersebut. Pertama, kalau e-sport kita sengaja mengarahkan siswa ke hal yang positif, untuk lomba banjari siswa harus dibekali akhlakul karimah agar lebih mengenal agama dan kalau tari untuk melestarikan budaya," ujarnya.
Prehantoro menambahkan selain menyediakan hadiah dengan total puluhan juta, para pemenang lomba Smatag Fest ini juga akan mendapatkan tunjangan pelatihan hingga penggratisan uang pangkal jika akan bersekolah di tempatnya.
"Lomba seperti ini akan kita gelar secara rutin tahunan, akan menjadi lomba yang rutin digelar untuk mencari bibit-bibit unggul, sehingga siswa SMP saat ke SMA sudah punya peta kemampuannya di bidangnya. Kalaupun masuk Smatag Surabaya sudah punya prestasi," katanya.
Baca juga:
UKM E-Sport Untag Surabaya Gelar Lead Campus Roadshow
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Jawa Timur, Etty Prawesti mengapresiasi digelarnya Smatag Fest 2022.
"Ini sangat luar biasa karena menggerakkan potensi anak SMP sehingga potensi dan bakat mereka bisa tereksplore," ujarnya.
Dia meyakinkan jika kegiatan tersebut akan rutin digelar di SMA-SMA di bawah naungan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
Baca juga:
Cara Mahasiswa UC Belajar Strategi Critical Thinking, Melalui e-Sport
"Tentunya akan ada lanjutan dari lomba ini. Di tingkat SMA ada lomba e-sport yang kami agendakan rutin setiap tahun," ujarnya.