Pixel Codejatimnow.com

Pupuk Indonesia Grup dan PTPN Teken Program Makmur untuk Petani Tebu

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Pupuk Indonesia Grup dengan PTPN saat teken Program Makmur untuk petani tebu (Foto: Humas PT Pupuk Indonesia for jatimnow.com)
Pupuk Indonesia Grup dengan PTPN saat teken Program Makmur untuk petani tebu (Foto: Humas PT Pupuk Indonesia for jatimnow.com)

Surabaya - PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Petrokimia Gresik (PKG) dan PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC), melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MuO) dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) grup dalam penerapan program makmur bagi petani tebu.

Sehingga yang tercantum dalam nota kesepahaman (MoU) itu ditandatangani oleh PKG dan PKC dengan PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XII dan PTPN XIV.

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, Gusrizal mengatakan, sinergisitas ini merupakan bentuk dukungan perusahaan BUMN terhadap program ketahanan pangan pemerintah.

Dalam hal ini, setiap perusahaan sepakat untuk memberikan pendampingan dalam budidaya tanaman kepada petani tebu melalui skema kemitraan program makmur.

"Program Makmur ini bertujuan untuk menciptakan suatu ekosistem yang berkelanjutan dan terintegrasi, dengan melibatkan berbagai stakeholder di bidang usaha pertanian," ujar Gusrizal melalui siaran tertulisnya, Senin (21/3/2022).

Gusrizal menyebut, untuk mendukung program tersebut dibentuknya Project Management Office (PMO) Makmur, dengan komoditas utama padi, jagung, tebu dan kopi. Untuk itu, Pupuk Indonesia meminta kepada seluruh anak perusahaan dan perusahaan afiliasinya untuk ikut membantu perluasan Program Makmur.

"Adapun target program akmur pada Tahun 2022 mencapai seluas 250 ribu hektar. Hingga Februari 2022, program ini telah terlaksana pada lahan pertanian seluas 60 ribu hektar dan melibatkan 23 ribu lebih petani. Mereka menanam berbagai komoditas seperti padi, jagung, sawit, tebu, hortikultura dan sebagainya," bebernya.

Mengingat Program Makmur menggunakan pupuk komersil, Gusrizal kembali menegaskan komitmen Pupuk Indonesia untuk memberikan harga yang berpihak pada petani.

Karena dalam program ini, petani akan mendapatkan harga yang lebih murah jika dibandingkan harga pupuk komersil untuk keperluan ekspor, industri dan retail.

Selain itu, Gusrizal mengatakan pihaknya telah menerapkan digitalisasi melalui aplikasi Retail Management System (RMS). Sistem ini akan mempermudah pencatatan dan penelusuran penjualan, sehingga lebih transparan dan akuntabel.

Baca juga:
FEB Unitomo Surabaya Teken Kerja Sama dengan BPSDM Jatim

"Oleh karena itu, kami meminta kepada bapak dan ibu untuk juga bisa memberikan harga yang berpihak kepada petani program ini, dan kami juga akan memberikan harga yang lebih baik lagi," jelas Gusrizal.

Sementara Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo, menyebutkan bahwa esensi dari MoU ini adalah kerjasama antara perusahaan BUMN dengan petani tebu. Karena sesuai dengan namanya, Makmur merupakan akronim dari 'Mari Kita Majukan Usaha Rakyat'.

Lebih lanjut Dwi menyebutkan bahwa sebelumnya pada Tahun 2021 Petrokimia Gresik telah bekerjasama dengan PTPN X dan PTPN XI dalam Program Makmur. Kini, di bawah komando Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik akan memperluas jaringan kerjasama dengan anak perusahaan PTPN III holding lainnya yang bergerak di sektor tebu.

Menurut Dwi, Program Makmur bagi petani tebu menjadi sangat penting, karena gula merupakan salah satu komoditas strategis nasional. Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida.

"Selain pupuk, kebetulan kami di Petrokimia Gresik memiliki anak perusahaan yang memproduksi pestisida dan insektisida, jadi lengkap ini," ujar Dwi.

Baca juga:
KAI Commuter dan PT INKA (Persero) Tandatangani Kontrak Pekerjaan Retrofit 19 Trainset

Direktur Utama Holding PTPN III, Mohammad Abdul Ghani menyatakan bahwa pangan merupakan isu global dimana kepentingan nasional atau national interest kedepan akan semakin meningkat.

Untuk itu, perusahaan BUMN seperti Pupuk Indonesia, PTPN, ID Food dan sebagainya, dituntut untuk bisa meningkatkan kemandirian dan kedaulatan pangan, salah satunya melalui kolaborasi dalam Program Makmur.

Ghani juga meyakini bahwa kolaborasi perusahaan BUMN melalui kemitraan program Makmur dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas petani. Karena dalam ekosistem ini semua sarana produksi yang dibutuhkan akan dapat terpenuhi secara tepat waktu dan dengan harga terjangkau.

"Selain itu tentunya pendampingan budidaya dari Pupuk Indonesia dan PTPN grup diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan produksi nasional, hingga kesejahteraan petani," tandasnya.