Pixel Codejatimnow.com

Antre 1,5 Jam dan Berpanas-panasan, Warga Ponorogo Gagal Dapatkan Migor Curah

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Mita Kusuma
Warga Ponorogo gagal membeli migor curah setelah antre lama.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Warga Ponorogo gagal membeli migor curah setelah antre lama.(Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Minyak goreng (migor) menjadi barang langka di Kabupaten Ponorogo. Warga yang hendak membelinya pun harus rela antre dan berdesak-desakan. Sepeti terjadi di Toko Sabar Jaya, Jalan K.H Ahmad Dahlan, Ponorogo, Rabu (23/3/2022).

Pantauan di lokasi, warga mulai mengantre sejak sekitar pukul 06.30 WIB. Mereka terlihat membawa jerigen besar. Namun sayang, tidak semua warga yang antre kebagian minyak goreng curah. Mereka pun harus balik dengan tangan hampa meski sudah antre selama 1,5 jam.

"Panas-panas, antre, keringatan. Sudah tidak sarapan malah tidak dapat minyak goreng, " ujar warga yang kecewa tidak dapat minyak goreng curah, Suwiji.

Dia pun tidak tahu harus mencari minyak goreng curah di mana. Sebab toko sembako penjual minyak goreng curah di Bumi Reog sudah tidak menyediakan.

Baca juga:
Distributor Sembako di Sidoarjo Sambat Harga Naik Pembeli Sepi

Suwiji mengaku jika tidak mendapatkan minyak goreng curah, tentu tidak bisa membuka warungnya.

"Saya jualan gorengan, pecel. Sudah 3 hari nggak jualan. Ya kalau memang nggak dapat, ya libur lagi," keluhnya.

Baca juga:
Senyum Para Pelaku UMKM Surabaya dapat 400 Liter Minyak Goreng Gratis

Pegawai Toko Sabar Jaya, Yanto mengaku minyak goreng curah datangnya hanya sepekan sekali. Padahal biasanya sepekan datang 3 sampai 4 kali. Kini, pasokannya hanya 14 ton dalam sepekan. Dulu sekali datang sebanyak 54 ton. Dengan kondisi ini, warga yang membeli migor juga dibatasi.

"Subsidi keluarnya agak lambat. Per kilogram Rp15.500. Dulu sepekan tiga kali. Sekarang hanya satu kali saja. Itupun datangnya cuma separuh," pungkasnya.