Pixel Code jatimnow.com

Gubernur Khofifah Target Perbaikan Jembatan Ngaglik Lamongan Beres H-10 Lebaran

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Ni'am Kurniawan
Proses perbaikan Jembatan Ngaglik Lamongan.(Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Proses perbaikan Jembatan Ngaglik Lamongan.(Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

Surabaya - Amblesnya jembatan Ngaglik di Kabupaten Lamongan turut mendapat perhatian dari Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Pejabat nomor satu di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim itu menargetkan jembatan sudah kembali beroperasi pada H-10 Lebaran.

Dinas PU Bina Marga Jatim beserta pihak terkait sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali untuk menangani dan segera membangun kembali akses jalan. Percepatan perbaikan jembatan sangat vital dilakukan. Mengingat Jembatan Ngaglik berada di jalan poros nasional Lamongan. Jembatan tersebut merupakan bagian dari konektivitas Bromo-Tengger-Semeru (BTS) yang berlokasi di ruas Jalan Widang/Bedahan, Jalan Jaksa Agung Suprapto, Tumenggungbaru, Tumenggungan, Lamongan.

"Jadi amblesnya Jembatan Ngaglik bisa berpengaruh pada perputaran perekonomian masyarakat. Maka, ini prioritas Pemprov Jatim untuk segera memperbaiki jembatan. Alhamdulillah saat kejadian tidak ada korban jiwa," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (30/3/2022) malam.

Khofifah menjelaskan, jembatan dengan bentang 25,8 meter yang dibangun pada 1993 itu sudah mengalami pelebaran. Ketika jembatan ambles, area yang rusak berasal dari konstruksi lama. Sedangkan area penambahan baru masih utuh.

"Penyebab kerusakan adalah karena desain jembatan yang dibangun dahulu belum memperhitungkan beban kendaraan seperti sekarang. Jadi ke depan, seluruh jembatan perlu dievaluasi untuk mengukur kekuatan jembatan," jelas Khofifah.

Baca juga:
DPU Bina Marga Lamongan Diminta Sigap Bangun Jembatan Tiwet yang Ambruk

Pada hari amblesnya Jembatan Ngaglik, pemerintah sudah mendatangkan 2 unit ekskavator untuk membongkar dan membersihkan jembatan yang runtuh. Pengerjaan tersebut membutuhkan waktu 4 hari. Selanjutnya, balok jembatan yang putus akan diganti dengan balok girder yang akan sampai dalam kurun waktu 10 hari. Sementara untuk pemasangan balok, dibutuhkan waktu 4 hari.

"Sesudahnya akan dipasang plat lantai jembatan yang butuh waktu 12 hari. Baru pengaspalan jembatan yang diperkirakan butuh waktu 1 hari saja. In Sya Allah, H-10 Lebaran atau sekitar 22 April 2022, Jembatan Ngaglik akan bisa beroperasi lagi," ungkap Khofifah.

Baca juga:
Jembatan Tiwet Ambruk, Aktivitas Warga 2 Kecamatan di Lamongan Terganggu

Sambil menunggu perbaikan jembatan, pengalihan arus lalu lintas untuk kendaran berat diarahkan ke Jalan Dandels dan tol. Sedangkan kendaraan kecil dialihkan ke jalan-jalan dalam Kabupaten Lamongan dan memanfaatkan sisa jembatan yang masih utuh. Sembari menunggu perbaikan jembatan, Khofifah meminta masyarakat agar bersabar dan kooperatif dalam mengakses jalan.

"Mohon bersabar sampai Jembatan Ngaglik bisa digunakan lagi. Saya juga minta kerja samanya agar mobilitas masyarakat tetap bisa maksimal dan aman. In Sya Allah, akan kami usahakan semaksimal mungkin agar aktifitas masyarakat selama ibadah puasa tidak terganggu dan mereka bisa menggunakan kembali jembatan yang sangat vital ini sebelum Lebaran. Mohon doa semoga berjalan lancar," pungkasnya.