Pixel Codejatimnow.com

Kisah Dayu, Perempuan Teknisi Pesawat F16 di Skuadron 3 Lanud Iswahjudi Magetan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Ida Ayu Damayanti, perempuan teknisi pertama pesawat tempur F16 (Foto-foto: Ida Ayu Damayanti for jatimnow.com)
Ida Ayu Damayanti, perempuan teknisi pertama pesawat tempur F16 (Foto-foto: Ida Ayu Damayanti for jatimnow.com)

Magetan - Sekilas tidak ada yang berbeda dengan Letda Ida Ayu Damayanti. Dia setiap hari bekerja di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Iswahjudi, Maospati, Magetan.

Namun siapa sangka, di tangan perempuan berusia 27 tahun ini tanggung jawab keselamatan pilot pesawat tempur F16 berada. Dia merupakan teknisi pesawat tempur F16, perempuan pertama.

Dayu sapaan akrab Ida Ayu Damayanti bekerja di Skuadron 3 Lanud Iswahjudi. Tangannya terbiasa dengan telaten mengecek mesin-mesin pada pesawat tempur yang dimiliki Indonesia.

"Awalnya ya kaget sih. Saya ditempatkan sebagai teknisi. Yang sebagian besar hampir 90 persen anggota di Skuadron 3 adalah laki-laki," ujar Dayu ketika dihubungi, Selasa (12/4/2022).

Menurutnya, jalan panjang harus dilalui untuk bisa di posisinya saat ini. Dia awalnya bingung mau melanjutkan kemana selepas lulus dari SMAN 1 Kediri, Tabanan, Bali. Akhirnya ia memilih mendaftar sebagai taruni AAU (Akademi Angkatan Udara) pada tahun 2014.

Pilihannya tepat, Dayu lulus seleksi masuk AAU. Dia kemudian menjalani pendidikan di Magelang, Jawa Tengah. Di sana, pendidikan digabung dengan akademi lainnya selama satu tahun.

Selanjutnya Dayu menempuh pendidikan di Yogjakarta selama tiga tahun. Di AAU ada beberapa bagian seperti penerbang, teknisi dan administrasi. Namun berdasar dari hasil psikotest, Dayu mendapat bagian teknisi.

Dia lalu menempuh pendidikan di Sekolah Kecabangan Teknisi di Lanud Husain Sastranegara, Bandung, Jawa Barat selama enam bulan.

"Ketika mengikuti pendidikan di sana, saya merupakan satu-satunya teknisi perempuan dari 11 orang yang belajar," katanya sambil tersenyum mengenang masa sekolahnya.

Baca juga:
Pesawat Tempur TNI AU Super Tucano TT-3103 Jatuh di Pasuruan, Kemampuannya Menakjubkan

Dia mengaku tidak pernah menyangka bakal ditempatkan di Skuadron 3 yang merupakan tempat pesawat tempur berada.

Dayu menerima SK pertama tugasanya pada tahun 2019. Dia kaget dengan surat keputusan itu. Karena memang belum pernah mengetahui bagaimana kehidupan di Skuadron. Apalagi Dayu adalah seorang perempuan.

Dayu mengaku awalnya juga serba sungkan. Bagaimana dia harus bersikap saat bertugas dan berbaur. Juga bagaimana membuktikan bahwa perempuan tidak selemah yang dibayangkan.

"Sebagai perwira teknisi, saya juga supervisi dan berada di lapangan bersama anggota walau cuaca panas dan berdebu. Selain itu, memberi masukan, monitor pekerjaan anggota, cek dan ricek kondisi pesawat serta memastikan pesawat bisa terbang atau tidak," bebernya.

Baca juga:
Pilihan Pembaca: Pesawat T50i Golden Eagle Jatuh dan Profil Pilotnya

Dayu pernah berkesempatan mengobrol langsung dengan Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa bersama istri Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty Andika Perkasa) saat melakukan kunjungan ke Lanud Iswayudi pada 22 Maret 2022 lalu dan didampingi KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Dayu stand by di samping pesawat.

Moment tersebut terekam dan disiarkan di channel YouTube Panglima TNI Jenderal Andika. Dayu mengatakan, sangat senang bertatap muka dengan orang nomor satu di TNI. Lantaran selama ini hanya bisa melihat di televisi.

Hetty Andika Perkasa lalu memanggilnya. Dayu memperkenalkan diri sebagai teknisi. Kemudian Dayu menjelaskan tentang pesawat kepada Hetty Andika Perkasa.

Hetty sangat mengapresiasi pekerjaan Dayu. Bahkan, menganggapnya adalah sosok yang hebat karena menjadi perempuan satu-satunya teknisi pesawat tempur. Hetty pun, menceritakan kepada Panglima TNI Jenderal Andika. Panglima TNI Jenderal Andika pun menilai Dayu sosok hebat.

"Itu merupakan pertemuan pertama saya dengan Panglima dan istri. Jika dengan KASAU, saya pernah beberapa kali bertemu," pungkasnya.