Pixel Code jatimnow.com

Bukan Tawuran Sungguhan, Puluhan Pemuda Perang Sarung di Sedati demi Konten

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Zainul Fajar
Tangkapan layar video perang sarung di Sedati.
Tangkapan layar video perang sarung di Sedati.

Sidoarjo - Perang sarung yang dilakukan dua kelompok pemuda sempat viral di media sosial. Diketahui aksi perang sarung tersebut berlokasi di jalan raya Desa Pulungan, Kecamatan Sedati, Sidoarjo.

Menanggapi aksi viral di media sosial itu, Kanit Reskrim Polsek Sedati Ipda Bambang Santosa saat dihubungi menerangkan bahwa perang sarung tersebut terjadi di wilayah Sedati tepatnya di depan Perumahan Candra Mas.

Ia menuturkan kejadian perang sarung yang melibatkan dua kubu antara kubu Timur dan Barat tersebut terjadi pada Senin (11/4) dini hari waktu setempat dan sempat menutup akses jalan raya sehingga membuat warga resah.

"Peristiwa perang sarung dilakukan oleh dua kelompok, yaitu kelompok Timur (Desa Cemandi, Desa Buncitan, dan Desa Kalanganyar) dengan kelompok Barat (Desa Kwangsan, Desa Pepe, Desa Ketajen, Desa Wedi, Desa Tumapel, Desa Pabean, Desa Sedati Gede, Desa Pulungan, Desa Buncitan)," papar Ipda Bambang.

Lebih lanjut, Ipda Bambang menjelaskan bahwa dalam aksi perang sarung itu melibatkan sekitar 50 orang yang mayoritas adalah anak-anak yang masih pelajar.

Baca juga:
Tawuran Sarung Marak di Bangkalan, Polisi Amankan 7 Pemuda

“Ajakan untuk melakukan perang sarung tersebut adalah dengan ketemuan langsung di salah satu warkop di Sedati dan juga melalui WA dan ditelepon oleh orang yang tidak dikenal. Yang selanjutnya kedua kelompok bertemu di depan Alfamart Pulungan (depan Perum Candra Mas)," terang Ipda Bambang.

"Dan terjadi perang sarung dengan menggunakan alat berupa sarung yang sebelumnya digulung dan diikat ujungnya (bentuk kepalan pada ujungnya). Dimana diketahui kalau antara kedua kelompok tidak ada permasalahan sebelumnya, dan setelah kejadian tersebut juga tidak ada saling dendam dan tidak ada yang merasa menjadi korban," terangnya.

Baca juga:
Marak Perang Sarung di Bangkalan, Polisi Ingatkan Ancaman Pidana

Tidak hanya itu, Ipda Bambang juga menambahkan kedua kelompok itu menganggap perang sarung adalah sesuatu yang seru, sehingga banyak orang yang akhirnya ikut-ikutan.

"Perang sarung tersebut ada yang merekam dan mengambil foto, yang kemungkinan akan dijadikan konten. di medsos (Tiktok dll) yang saat ini banyak digunakan masyarakat," tutupnya.