Pixel Codejatimnow.com

JK Disebut Tolak Tawaran Partai Demokrat Maju Pilpres, Benarkah?

Editor : Budi Sugiharto  
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

jatimnow.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah menolak tawaran Partai Demokrat untuk maju dalam kontestasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2019. Demikian disampaikan Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi.

"Ndak. Dia (JK) sudah tolak, dia tidak mau, sudah kasih tahu ke (partai) Demokrat dia tidak bisa lagi. Dia mau pensiun saja, dia bilang. Pasti bantu Pak Jokowi lah, jadi apa pun dia tidak peduli," kata Sofjan Wanandi di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu (7/4/2018).

Terkait pendekatan yang dilakukan Partai Demokrat untuk mengusung Jusuf Kalla berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sofjan mengatakan JK tidak terlalu memikirkan hal itu.

"Ya manuver-manuver politik (Demokrat) itu hak dia. Kita kan tidak bisa bilang apa-apa, sudah kita kasih tahu. Pak JK juga sudah kasih tahu langsung," tambahnya.

Nama Jusuf Kalla menjadi pertimbangan bagi Partai Demokrat untuk diusung dalam Pemilihan Umum 2019. Partai Demokrat membuka peluang diskusi di internal partai untuk meminang Jusuf Kalla.

Peluang tersebut terlihat pada saat pertemuan antara Wapres Jusuf Kalla dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin malam (25/6).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan dalam pertemuan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk memunculkan wacana pasangan Jusuf Kalla - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada Pilpres mendatang.

Pengalaman kepemimpinan SBY - JK di Kabinet Indonesia Bersatu pada 2004 - 2009 lalu menjadi salah satu pertimbangan untuk Partai Demokrat menggandeng kembali Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla-Anies?

Sementara, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan menyoroti kedekatan antara Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sering terlihat satu mobil saat menghadiri beberapa acara.

Baca juga:
Golkar Jatim Mantap Usung Airlangga Jadi Capres 2024

"Ya tentu karena tahun politik, apa pun gerak orang diterjemahkannya kan pasti politik. Jadi kalau Pak Anies dan Pak JK sering jalan, artinya mereka dekat. Tentu pada saatnya akan ada kesimpulan, tunggu saja nanti," kata Zulkifli di Halalbihalal PP Muhammadiyah di Jakarta,

Baca juga:
Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini Tanggapan Gubernur Khofifah

Ketua MPR tersebut mengatakan meningkatnya kedekatan antara Wapres JK dan Anies, di masa menjelang pendaftaran calon presiden dan calon wapres untuk Pemilu 2019, menimbulkan tafsir politik.

 "Ya sekarang tentu parpol-parpol intens melakukan pertemuan. Ini namanya tahun politik, gerakan orang dibaca," ucapnya.

Untuk ketiga kalinya, Wapres JK terlihat berkendara satu mobil dengan Anies Baswedan di acara Halalbihalal PP Muhammadiyah. Sebelumnya, JK-Anies juga datang bersama dengan satu mobil beregistrasi RI-2 ketika menghadiri Halalbihalal PB Nahdlatul Ulama, Selasa malam (3/7) dan juga usai menghadiri rapat koordinasi persiapan Asian Games 2018 di Gedung Inasgoc, Jumat (29/6).

Editor: Budi Sugiharto
Sumber: Antara