Pixel Code jatimnow.com

Diterpa Angin Kencang, Satu Rumah Warga di Ponorogo Roboh

  Reporter : Erwin Yohanes Mita Kusuma
Rumah warga yang roboh akibat angin kencang.
Rumah warga yang roboh akibat angin kencang.

jatimnow.com - Angin kencang yang terjadi di Ponorogo kembali menimbulkan kerugian. Kali ini angin kencang melanda Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo. Akibatnya, rumah milik Sutris roboh dan nyaris rata dengan tanah, Jumat (6/7/2018). Beruntung tidak ada korban jiwa.

Hanya saja, Silah, nenek jompo yang tinggal di rumah tersebut nyaris tertimbun material bangunan yang roboh.

Dari kesaksian warga, di Desa Nglayang, Kecamatan Jenangan, angin kencang terjadi sejak Kamis (5/7/2018) sore. Bahkan genteng rumah Sutris juga ikut beterbangan.

"Sore udah angin kencang. Genteng sudah beterbangan. Jumat siang angin kencang lagi. Eh tahu-tahu rumahnya Sutris ambruk," kata Sri Wahyuni salah satu warga.

Ia mengaku ketakutan sendiri. Apalagi rumah Sutris saat siang hari hanya ada satu orang nenek jompo. "Tadi hampir aja kena. Tapi neneknya keluar rumah," tambahnya.

Sementara, Kapolsek Jenangan, AKP Haryo Kusbintoro, membenarkan di Jenangan ada rumah yang terdampak angin kencang. Namun hanya satu rumah.

Baca juga:
Relawan Suket Teki Nusantara Kirim Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Bujel Kediri

"Satu rumah di Jenangan terdampak angin kencang. Atas nama bapak Sutris. Kerugiannya mencapai Rp 100.000.000," terangnya.

Bibin--panggilan akrab--Haryo Kusbintoro, menjelaskan, anggotanya langsung ke lokasi bersama-sama dengan BPBD untuk membersihkan material.

Sementara, petugas BPBD Ponorogo, Dedy Kusuma, mengatakan dari sumber BMKG, untuk peralihan musim pada kemarau ini ada perubahan iklim. Termasuk nanti ada peningkatan angin kencang dari Juni sampai September.

Baca juga:
29 Rumah di Bujel Kota Kediri Rusak Diterjang Puting Beliung, 1 Warga Terluka

"Kami himbau warga masyarakat melalui kecamatan dan pihak terkait untuk mewaspadai adanya angin kencang. Jika dirasa berbahaya langsung lari ke tempat yang aman," pungkasnya.

Reporter: Mita Kusuma

Editor: Erwin Yohanes