Pixel Codejatimnow.com

Cerita Peternak di Lamongan saat 35 Ekor Sapi Miliknya Terserang PMK

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Haji Supar, salah satu peternak sapi di Lamongan yang merasakan dampak wabah PMK (Foto: Eko for jatimnow.com)
Haji Supar, salah satu peternak sapi di Lamongan yang merasakan dampak wabah PMK (Foto: Eko for jatimnow.com)

Lamongan - Salah satu peternak sapi di Lamongan, Haji Supar membagikan cerita awal mula puluhan sapi peliharaanya terjangkit wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Terhitung hanya berselang dua pekan setelah membeli seekor sapi, puluhan sapi peliharaannya terjangkit. Kini sebagian besar sapi peliharaan Haji Supar warga Desa Soko, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan itu harus menjalani isolasi agar tidak menjangkiti sapi lainnya.

Menurut Supar, mulanya sapinya itu mengalami gejala tak wajar dan setelah diperiksa terkonfirmasi wabah PMK.

"Awalnya itu sekitar dua minggu yang lalu, usai saya membeli sapi di pasar hewan," ungkap Haji Supar kepada wartawan, Minggu (8/5/2022) lalu.

Haji Supar menyebut, dari seekor sapi yang terjangkit PMK, lalu menular ke tiga ekor sapinya yang lain. Dan kini total ada 35 dan 53 ekor sapi miliknya yang terkonfirmasi PMK. Ia pun mengaku tak menyadari jika gejala yang dialami sapi miliknya adalah salah satu dari penanda terjangkit PMK.

Baca juga:
Video: Melihat Kontes Sapi Jumbo di Tulungagung

"Gejala awalnya seperti pincang, terus seperti keluar lendir berlebihan dari mulut disertai busa, terdapat pula luka-luka menyerupai sariawan pada rongga mulut dan lidah, tidak makan, luka pada kaki dan disusul kuku mengelupas," terang Haji Supar.

Dari puluhan sapi yang terjangkit PMK, Haji Supar berharap agar penanganan sudah yang dilakukan Pemkab Lamongan bisa membantu proses penyembuhan. Proses karantina dan pemberian suntik obat bisa beraksi kepada puluhan sapi peliharaanya.

Baca juga:
Mengembalikan Sapi Perah sebagai Rojo Koyo Warga Kota Batu

"Semoga saja setelah penyuntikan ini sapi-sapi menjadi sehat kembali," harapnya.