Mojokerto - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun melakukan penyelidikan kecelakaan bus PO Ardiansyah di KM 712+400 Tol Surabaya-Mojokerto yang menewaskan 14 orang.
Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, Ahmad Wildan mengatakan, pihaknya sudah memeriksa bangkai bus, penumpang, sopir utama, pengurus PO Ardiansyah dan kenek atau sopir saat kecelakaan terjadi, yaitu Adhe Firmansyah.
"Ini sebuah wujud manajemen keselamatan yang harus dibenahi. Jadi kendaraan pariwisata ini memang pembinaan dan pengawasan perlu ditingkatkan karena kasus seperti ini banyak terjadi. Bukan hanya kasus ini saja, tapi banyak," ungkap Wildan, Rabu (18/5/2022).
Wildan menambahkan, sopir cadangan yang bisa mengemudikan kendaraan sejak 2018 itu mengalami deep sleep (tertidur pulas) dan bukan micro sleep.
"Dia bisa jadi mengalami deep sleep bukan micro sleep. Jadi tertidur saat menabrak guard drail, menabrak batu besar hingga bannya pecah, dia (Adhe Firmansyah) tidak terasa," beber dia.
Baca juga:
Hanya 4 Jam, 3 Orang Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Mojokerto
Menurut Wildan, dari penjelasan Adhe Firmansyah, pria berusia 29 tahun itu tertidur hampir dua menit sebelum sampai kecelakaan terjadi.
"Tadi penjelasan dari pengemudi (cadangan), dia dua menit sebelum titik jatuh. Jadi dia tidak tahu juga, tapi kalau tidak salah dua menit sebelum kejadian. Kalau micro sleep hanya sepersekian detik bangun lagi. Kalau ini deep sleep, karena hampir dua menit. Kenapa saya katakan deep sleep, dia sampai menabrak gak terasa," pungkasnya.
Bus PO Ardiansyah itu menabrak papan imbauan di Tol Surabaya-Mojokerto hingga menewaskan 14 orang, rombongan warga Benowo, Surabaya usai rekreasi dari Dieng.
Baca juga:
Dengar Suara Letusan, Pengendara Tewas Usai Motornya Oleng Tabrak Mobil di Mojokerto
Saat ini sopir cadangan Adhe Firmansyah dan sopir utama Ahmad Ari Ardiyanto dimintai keterangan di Penyidik Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota.
Sopir cadangan Adhe Firmansyah juga diduga kuat menggunakan amphetamine dari hasil tes urine. Sementara sopir utamanya, Ahmad Ari Ardiyanto hasil tes urinenya negatif.