Kediri - Hasil tes kejiwaan Wahyuddin Mahardika (21), pelaku pembunuhan terhadap Ifa Yunani (33) dalam hotel di Kediri menyatakan bahwa warga Desa Gudo, Kabupaten Jombang itu bukan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan, dari hasil tes kejiwaan di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri, pelaku dinyatakan sehat dan tidak memiliki gejala gangguan kejiwaan berat.
"Hasilnya sudah keluar hari ini dan pelaku tidak ada tanda-tanda gejala mengalami gangguan kejiwaan berat," tegas Rizkika, Senin (6/6/2022).
Baca juga:
- Identitas Pembunuh Perempuan di Hotel Kediri, Cleaning Service KUA Jombang
- Motif Pembunuhan Perempuan di Hotel Kediri, Sakit Hati saat Kencan Pertama
- Perempuan di Kediri itu Dibunuh dalam Hotel Usai Empat Kali Dikencani Pelaku
Sebelumnya, Kuasa Hukum pelaku, Wawang Satriya Kusuma menyebut kliennya sebagai ODGJ. Pelaku disebut pernah menjalani rawat jalan di RSUD Jombang.
Baca juga:
5 Pembunuhan Sadis di Kediri: Nona Bocil Teman Kencan hingga Anak Dipalu Ibu
Menurut Rizkika, dengan keluarnya hasil tersebut, pelaku akan tetap mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan undang-undang berlaku. Dan pelaku kini sudah ditahan di rutan Polres Kediri.
"Lebih lengkap, hukumannya nanti akan ada di persidangan," tambah Alumni Akpol Tahun 2013 itu.
Sementara Penyidik Satreskrim Polres Kediri juga telah melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut. Dalam rekonstruksi itu pelaku memperagakan 34 adegan.
Baca juga:
Pembunuhan Perempuan di Kediri: Menolak Disetubuhi, Dicekik hingga Tewas
Sebelumnya, Ifa Yunani, warga Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri ditemukan tewas mengenaskan di salah satu kamar hotel di Kediri, Sabtu (14/5/2022).
Tak lama berselang setelah melakukan identifikasi, Satreskrim Polres Kediri berhasil mennangkap pelaku. Pelaku tak lain teman kencan korban, yang saling kenal melalui Facebook.
Dalam pemeriksaan terungkap bahwa pelaku Wahyuddin menghabisi nyawa korban dengan pisau yang dibawanya dari rumah. Dia mengaku sakit hati dengan perkataan korban saat kencan pertama. Selain itu, pelaku juga ingin menguasai harta korban, karena kesal diberi tarif kencan yang mahal.