Pixel Code jatimnow.com

Musim Haji, Perajin Kotak Hantaran di Mojowarno Jombang Kebanjiran Order

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Perajin saat mengolah limbah kardus menjadi kotak hantaran untuk tasyakuran haji. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Perajin saat mengolah limbah kardus menjadi kotak hantaran untuk tasyakuran haji. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Musim haji pada tahun ini merupakan berkah tersendiri bagi perajin kotak hantaran di Kabupaten Jombang. Seperti yang dialami oleh Sulkan (56) warga Dusun Jetak, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno.

Pada musim haji tahun ini, ia kebanjiran pesanan kotak hantaran untuk tasyakuran calon jemaah haji (CJH) yang akan berangkat ke Tanah Suci.

Ditemui di rumahnya, Sulkan menceritakan awalnya ide ini muncul 5 tahun lalu lantaran ia tak mendapatkan penghasilan dari usaha ternak miliknya.

"Beternak gak ada kerjaan, terus ada inisiatif buat kotak nasi sama tas buat hajatan," terang Sulkan, Rabu (8/6/2022).

Ia mengaku bahan yang dipakai berasal dari limbah kardus bekas yang tak lagi dimanfaatkan di toko peracangan. Bahan ini dipilih karena lebih murah, bahkan terkadang bisa mendapatkannya gratis.

Dikatakan Sulkan, setiap hari ia bisa memproduksi 100 kotak hantaran. Kotak ini dibuat para pekerja yang kebanyakan adalah tetangganya. Satu orang ini bisa menghasilkan 50 kardus.

Baca juga:
Melihat Ragam Kerajinan Karya Warga Binaan Lapas Klas II B Tulungagung

"Pesanan kebanyakan dari Jombang. Dari Gudo, dari Pasuruan, dari Mojoagung yang banyak dari pasar," tegasnya.

Selain melayani pesanan perorangan, kebanyakan pesanan kotak hantaran ini juga dari pedagang toko di pasar. Paling banyak dari tengkulak, untuk dijual lagi.

"Yang jelas pesanan banyak, sekitar ada 1000 pesanan. Biasanya untuk kotak ini untuk tasyakuran haji kalau tas untuk sovenir," paparnya.

Baca juga:
Dekranasda Bojonegoro Beri Dukungan dan Fasilitasi Pelaku UMKM Lokal

Harga satu kotak hantaran ini menyesuaikan dengan ukurannya. Untuk ukuran 22 harganya Rp3500, sedangkan untuk ukuran 20 harganya Rp3400. Omsetnya per bulan rata-rata Rp5 juta

"Kalau ramai itu bisa sampai 7 juta, itu sudah bersih dipotong ongkos kerja dan bahan baku," pungkasnya.