Mojokerto - Berkunjung ke Desa Wisata Majapahit Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang sarat nuansa zaman Kerajaan terbesar di Indonesia, wajib hukumnya bagi pelancong ke Mojokerto.
Di sini, bisa menikmati suasana abad ke-14 yang asri dan nyaman bagi wisatawan. Desa Wisata Majapahit Bejijong menyabet 50 besar dalam ajang Desa Wisata Indonesia dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan mengandalkan wisata peninggalan Kerajaan Majapahit.
Kepala Desa Bejijong Pradana Tera Mardiatna menuturkan, di desanya ada beberapa destinasi wisata yang menyajikan sejarah seperti Candi Brahu, Kampung Majapahit atau homestay, Situs Siti Inggil dan Mahavihara.
"Teman-teman atau wisatawan yang ingin merasakan ruang waktu yang berbeda bisa menginap di homestay Majapahit," kata Pradana, Jumat (10/6/2022).
Candi Brahu, situs bangunan bersejarah di kawasan Desa Wisata Bejijong, Mojokerto.
Terdapat 198 rumah Majapahit, 50 disiapkan menjadi homestay dan digunakan untuk penginapan bagi wisatawan. Sementara lainnya dipakai untuk toko, tempat penjualan kesenian dan lainnya.
Rumah itu nampak sederhana dengan pondasi batu bata, genting juga kamar mandi disulap seperti masa kerajaan terbesar di bumi Nusantara dulu.
Baca juga:
Mantap! Jumlah Desa Mandiri di Lamongan Lampaui Target
Menurut Pradana, pihaknya menyiapkan dua paket wisata dengan harga Rp300 ribu hingga Rp450 ribu bagi wisatawan.
"Wisatawan satu hari full di kampung Majapahit dan bisa merasakan kembali suasana masa kerajaan. Para wisatawan juga menginap di homestay," paparnya.
Salah satu pemilik homestay di Kampung Majapahit, Sukiman menjelaskan, bagi para wisatawan akan mendapatkan satu kali makan dan makanan ringan jika menginap.
"Per orang (membayar) Rp180 ribu. Ada dua kamar namun tersedia tiga kasur. Wisatawan dapat sarapan 1 kali dan sore hari snack sama kopi," ungkapnya.
Baca juga:
Gus Yani Targetkan Kabupaten Gresik Bebas dari Desa Berkembang Pada 2023
Situs Siti Inggil di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Desa Bejijong tidak hanya mengandalkan wisata sejarah Majapahit, namun juga ada wisata edukasi seperti tari dan UMKM pembuatan kuningan, telur asin asap serta batik.
"Ada tiga produk UMKM kami dan sudah ada beberapa lembaga yang menangani dengan bersama pelaku usaha tersebut. Kami menyiapkan jangka panjang dengan pembinaan sumber daya manusia dengan pemikiran akan pentingnya wisatawan yang masuk ke sini," pungkasnya.