Pixel Code jatimnow.com

Teledor! Puskesmas di Jombang Disebut Beri Obat Kedaluwarsa untuk Balita

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Elok Aprianto
Obat kadaluarsa yang diberikan Puskesmas Bandarkedungmulyo. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Obat kadaluarsa yang diberikan Puskesmas Bandarkedungmulyo. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Warga Desa Mojokambang, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang mengeluhkan pelayanan Puskesmas Bandarkedungmulyo. 

Puskesmas itu disebut memberikan obat kedaluwarsa pada Balita usia 26 bulan yang sedang sakit. Kini balita yang bernama Keysya Calista Aurela tersebut sakitnya kian parah.

“Kejadian awalnya itu Senin (6/6) malam kemarin, anak saya mengalami sakit demam, diare dan muntah,” ungkap Kiki Niamitawitami (22), orang tua dari Calista, Jumat (10/6/2022).

Dijelaskan Kiki, kondisi anaknya itu tak membaik hingga keesokan harinya. Akhirnya ia membawa anaknya ke Puskesmas Bandarkedungmulyo pada Selasa sore.

“Paginya sudah sempat saya beri seduhan jahe, sorenya baru dibawa ke Puskesmas karena memang baru ada yang mengantar,” terang Kiki.

Lebih lanjut Kiki mengatakan, setibanya di Puskesmas ia mendapat pelayanan yang kurang mengenakkan dari salah satu bidang di Puskesmas.

"Ada dua bidan, satu pakai kerudung itu ramah, satunya nyolot-nyolot kalau ngomong,” bebernya.

Setelah diperiksa, anaknya itupun diberikan tiga jenis obat. Yakni sebuah sirup, puyer dan oralit. Balitanya juga tak dianjurkan untuk opname di puskesmas itu.

“Setelah diberi obat terus pulang, obatnya juga saya minumkan ke anak saya,” tegasnya.

Namun hingga Kamis (9/6), kondisi anak balitanya justru makin parah. Setelah minum obat dari Puskesmas.

“Bukannya sembuh malah gemetar badannya. Tidak bisa berdiri, lemas, malah diarenya makin parah, muntahnya makin banyak,” ucapnya.

Baca juga:
DPRD Jatim Dorong Dinkes Siapkan Langkah Preventif Antisipasi Pancaroba

Ia pun akhirnya mengecek obat-obat yang diberikan. ternyata, oralit yang diberikan Puskesmas Bandarkedungmulyo diketahui telah kedaluwarsa.

Hal itu, terlihat pada bungkus belakang obat yang menyebutkan tanggal kedaluwarsanya adalah Mei 2022. 

“Setelah tahu itu ya terus dibawa ke bidan lagi, hingga akhirnya disarankan ke RSUD Kertosono, karena kondisi anaknya sudah lemas sekali,” ujarnya.

Hingga Jumat (10/6), Balita Keysya masih menjalani perawatan di RSUD Kertosono. Ia pun berharap, kejadian serupa tidak menimpa keluarga lain di Puskesmas itu. 

Bahkan, salah satu anggota keluarganya yang marah sempat mengunggah informasi itu ke laman Facebook.

Baca juga:
Dinkes dan PWI Gresik Gelar Workshop Integrasi Layanan Primer

“Ya kecewa saja dengan pelayanannya yang buruk, apalagi ada obat kedaluwarsa,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jombang, drg Budi Nugroho,mengaku belum mendapatkan laporan.

“Saya baru tahu ini, sebelumnya belum ada laporan, terima kasih informasinya,” ungkap Budi.

Budi juga menyebut, akan segera melakukan pemeriksaan dan pengecekan ke Puskesmas Bandarkedungmulyo.

“Setelah ini, kita akan telusuri ke puskesmas untuk kronologi dan wiwayat-riwayat pengobatannya,” tegasnya.