Pixel Codejatimnow.com

Catat! Puncak Banjir Rob di Surabaya Diprediksi Terjadi 15 Juni 2022

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Ni'am Kurniawan
Banjir di Surabaya pada Senin (13/6/2022) pagi (Foto: Dok. BPBD Surabaya/jatimnow.com)
Banjir di Surabaya pada Senin (13/6/2022) pagi (Foto: Dok. BPBD Surabaya/jatimnow.com)

Surabaya - Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Fajar Setiawan menyebut jika sebagian wilayah di Jawa Timur telah masuk dalam fase fenomena La Nina.

Menurut Fajar, dari kajian BMKG, banjir dan air rob yang menerjang Surabaya pagi tadi memang telah diprediksi sebelumnya. Bahkan banjir rob diperkirakan bakal terus terjadi hingga pertengahan Juni 2022, mulai pukul 09.00-11.00 WIB.

"Puncaknya banjir rob terjadi pada tanggal 15 Juni mendatang. Di mana ketinggian banjir rob berada pada level 160 dari rata-rata muka laut. Nah, kondisi ini akan menyebabkan terjadinya genangan di wilayah pesisir mencapai 30 hingga 40 sentimeter," ujar Fajar saat dihubungi Senin (13/6/2022).

Fajar menambahkan, banjir rob itu juga akan menyebabkan aliran sungai ke laut menjadi terhambat. Terlebih lagi, kondisi ini bisa diperparah dengan adanya fenomena La Nina. Meskipun Jawa Timur telah memasuki musim kemarau, tapi potensi hujan itu terbilang masih lebih tinggi.

"Nah, jika ketiganya terjadi secara bersamaan, ada hujan, terus terjadi pasang, maka otomatis air di sungai akan lebih sulit lagi untuk mengalir ke laut," jelas dia.

Fajar mengungkapkan, akhir-akhir ini kondisi air laut juga masih hangat. Sehingga, potensi hujan dengan intensitas rendah hingga tinggi masih akan terjadi di daratan.

Baca juga:
Gelombang Tinggi Terjang Pesisir Selatan Trenggalek, Banjir Rob Rendam Pertokoan

"Karena memang saat ini La Nina, jadi kita prediksi hingga akhir tahun mendatang meskipun musim kemarau itu masih akan sering terjadi hujan. Sebagian besar masyarakat itu menyebutnya kemarau basah," ujar dia.

Dia menjelaskan, fenomena La Nina sebenarnya fenomena global yang tidak hanya melanda di wilayah Jawa Timur. Namun lebih intens melanda wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

"Jadi mulai akhir-akhir ini dan kita prediksi untuk suhu muka laut yang menghangat itu hingga akhir tahun. Jadi, sampai akhir tahun nanti InsyaAllah curah hujannya masih akan sering terjadi," tambahnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di pesisir laut agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Sebab saat ini suplai uap air di wilayah Indonesia masih banyak, sehingga hujan bakal sering terjadi.

Baca juga:
Gubernur Khofifah Resmikan Pintu Pengendali Air Rob di Probolinggo

Juga akibat menguapnya Angin Timuran yang dapat menyebabkan angin kencang dan gelombang pasang mengalami peningkatan.

"Ketiga itu karena adanya fenomena supermoon atau perigee, yang mana bulan berada pada posisi dekat dengan bumi. Ini akan menyebabkan banjir pasang yang akan lebih intensif terjadi. Prediksi kami terjadi mulai dari pertengahan sampai akhir Juni, juga akan terjadi pada pertengahan Juli," katanya.

"Prediksi kami puncak supermoon itu terjadi besok sekitar pukul 18.00 WIB, yakni bulan purnama yang jaraknya dekat dengan bumi. Untuk fenomenanya terjadinya besok. Tapi dampaknya bisa dirasakan mulai saat ini sampai 17 Juni. Dampak yang paling utama adalah air pasang," tandas Fajar.