Pixel Codejatimnow.com

Dinkes Kota Batu Temukan 53 Kasus DBD, Ini Langkah Pencegahannya

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Achmad Titan
Dinkes Kota Batu berikan cairan pembunuh jentik nyamuk pada warga. (Foto: Dinkes Kota Batu/jatimnow.com)
Dinkes Kota Batu berikan cairan pembunuh jentik nyamuk pada warga. (Foto: Dinkes Kota Batu/jatimnow.com)

Kota Batu - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mencatat kenaikan signifikan terkait kasus demam berdarah dengue (DBD). Hingga 12 Juni 2022, ada 53 kasus yang tersebar di tiga kecamatan.

Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu dr Susana Indahwati mengungkap, selain DBD, ada juga kasus dengue shock syndrome (DSS) atau komplikasi infeksi DBD yang memiliki tingkat kematian yang tinggi mencapai 2 kasus dan demam dengue (DD) mencapai 115 kasus.

"Nah dari kasus tersebut, khususnya DBD tersebar merata di tiga Kecamatan yang ada di Kota Batu antara lain Kecamatan Batu mencapai 23 kasus, Kecamatan Bumiaji 18 kasus dan Kecamatan Junrejo 12 kasus. Kemudian untuk sebaran DSS 2 kasus di Desa Pendem dan Mojorejo, Kecamatan Junrejo," ujarnya, Rabu (15/6/2022).

Untuk sebaran DD di Kecamatan Batu, masih menurut Susana, ada 46 kasus. Sementara di Kecamatan Bumiaji ada 44 kasus dan Kecamatan Junrejo ada 25 kasus. Meski begitu tidak ada korban jiwa dalam semua kasus tersebut. Serta angka bebas jentik (ABJ) atau presentasi rumah atau tempat-tempat umum yang tidak ditemukan jentik mencapai 96 persen.

"Kita (Dinkes) sudah berupaya meminimalisir kasus dengan meningkatkan koordinasi dengan contact person RS," paparnya.

Harapannya, dengan metode itu data kasus DBD maupun DD dapat segera disampaikan ke Dinkes untuk selanjutkan dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) sebagai upaya memutus rantai penyebaran kasus DBD dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Baca juga:
Kasus DBD Sidoarjo Melonjak 40 Persen, Waspada Lur!

"Selain itu Puskesmas secara berkala juga melakukan pemantauan jentik bersama kader jumantik di tiap Desa/Kelurahan se-Kota Batu," tegasnya.

Pihaknya juga menggencarkan sosialisasi PSN 3M antara lain menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

Serta memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Baca juga:
Angka Kematian DBD di Tulungagung Tertinggi Ketiga di Jatim, Ini Langkah Pemkab

"Sedangkan untuk plus-nya kami minta masyarakat dengan kegiatan pencegahan DBD seperti menaburkan bubuk larvasida atau abate, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk," tutupnya.

Perlu diketahui, angka kasus tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Dinkes Kota Batu mencatat untuk tahun 2021 kasus DBD ada 19 kasus, DD ada 46 kasus dan ABJ ada 97 persen.