Pixel Codejatimnow.com

Proprov Jatim 2022

Laga Sepak Bola Jember Vs Kota Malang Ricuh, Tiga Pemain Dikartu Merah

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Dwi Kuntarto Aji
Kericuhan antar pemain dalam pertandingan sepak bola antara Jember dan Kota Malang di Porprov Jatim 2022 (Foto: Tangkapan layar penonton)
Kericuhan antar pemain dalam pertandingan sepak bola antara Jember dan Kota Malang di Porprov Jatim 2022 (Foto: Tangkapan layar penonton)

Jember - Pertandingan perdana sepak bola antara Tim Kabupaten Jember melawan Kota Malang dalam gelaran Porprov Jatim 2022 diwarnai kericuhan, Jumat (17/6/2022). 

Kedua tim memang sudah panas sejak awal, sehingga benturan dan adu mulut tidak terelakkan. Pertandingan berakhir imbang dengan skor 1-1.

Pelatih Tim Sepak Bola Kota Malang, Edi Sudiarto menyebut, pertandingan hari ini tidak terlalu buruk karena berhasil menahan tuan rumah yang memiliki kualitas pemain bagus.

"Kami lihat dan puas dengan skor 1-1 ini. Tim Jember kuat dan mereka sudah lama menyesuaikan dengan lapangan. Sedangkan kita baru menyesuaikan," ujar Edi usai laga.

Terkait kericuuhan yang terjadi, Edi menegaskan bahwa hal itu terjadi karena para pemain masih muda dan memiliki emosi tinggi.

"Ya mungkin kedua pemain ini kelahirannya Tahun 2000 dan 2001, sehingga emosinya tidak terkendali. Apalagi ini pertandingan pertama," terangnya.

Baca juga:
Video: Kisah Anak Kuli Bangunan Sabet Emas Porprov Cabor Binaraga

Dalam pertandingan itu, Edi kehilangan satu pemain, lantaran diganjar kartu merah. Untuk itu pihaknya akan segera melakukan evaluasi.

"Kehilangan satu pemain ini memang tidak mengganggu berlebih, karena masih ada pemain lainnya yang siap kita turunkan," tegasnya.

Edi menambahkan, dalam pertandingan hari ini skema dan taktik sudah berjalan. Namun karena insiden itu, semua menjadi terburu-buru.

Baca juga:
Kisah Anak Kuli Bangunan di Jombang Sabet Emas Porprov Cabor Binaraga

Sementara pelatih Jember, M. Rofiq mengaku sedikit kecewa karena pemainya harus menerima dua kartu merah dalam laga perdana tersebut. Hal itu tentunya akan menjadi evaluasi bagi tim agar bermain lebih sabar dan tidak mudah terpancing emosi.

"Jujur saja kami kecewa dengan keputusan wasit, karena harus mengganjar dua kartu merah untuk pemain kami. Tapi kita tetap hormati keputusan itu dan kami akan bermain lebih baik di pertandingan selanjutnya," papar Rofiq.