Pixel Codejatimnow.com

Jelang Idul Adha, Ditpolairud Polda Jatim Awasi Pengiriman Ternak di Dermaga

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Pengawasan atau patroli pengiriman hewan ternak di Dermaga Sumenep, untuk meminimalisir penyerbaran wabah PMK. (Foto: Ditpolairud Polda Jatim/jatimnow.com)
Pengawasan atau patroli pengiriman hewan ternak di Dermaga Sumenep, untuk meminimalisir penyerbaran wabah PMK. (Foto: Ditpolairud Polda Jatim/jatimnow.com)

Surabaya - Ditpolairud Polda Jatim melakukan pengawasan atau patroli pengiriman hewan ternak di sejumlah dermaga yang ada di Jawa Timur, Senin (20/6/2022). Hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit mata dan kulit (PMK) pada hewan ternak menjelang Hari Raya Idul Adha.

"Patroli atau pengawasan ini dilakukan karena dermaga dinilai jadi alternatif pendistribusian hewan ternak saat wabah PMK," kata Kasubdit Patroli Ditpolairud Polda Jatim, AKBP Yanuar Herlambang saat dikonfirmasi.

Herlambang mengatakan dalam kegiatan ini pihaknya juga menggandeng sejumlah pihak terkait, salah satunya Balai Karantina.

Selain mengawasi, Ditpolairud dan jajaran juga mengecek hewan ternak seperti sapi yang tiba atau akan diberangkatkan di dermaga.

"Tadi dilakukan pengecekan oleh teman-teman kesehatan hewan setiap ada pengiriman hewan ternak yang keluar masuk dermaga," jelasnya.

Herlambang menyebut, dalam penanganan kasus PMK ini juga dilaksanakan bersama Satpolair se-Jatim untuk mengawasi masing-masing dermaga.

Baca juga:
Penyelundupan 9 Ekor Kanguru dan Ratusan Satwa dari Papua ke Surabaya Digagalkan

"Sasarannya sama yaitu jalur tikus yang diduga bisa menjadi jalur alternatif peredaran hewan ternak," sebutnya.

Dia menambahkan, untuk dermaga yang sudah dilakukan pengawasan, di antaranya di Dermaga Surabaya, Gresik, Banyuwangi, Sumenep hingga Jember.

"Semuanya dikategorikan banyaknya hewan ternak. Akan terus dilakukan pengawasan selama adanya wabah PMK ini," tandasnya.

Baca juga:
Pengiriman 5000 Bahan Detonator Bom Ikan Digagalkan Ditpolairud Polda Jatim

Herlambang mengatakan selama ini pengiriman sapi tidak dilakukan setiap hari. Namun ada yang hitungan bulan.

"Satu bulan bisa 2 kali, tapi dengan jumlah yang banyak. Sekitar 300-an," kata dia.