Pixel Codejatimnow.com

Di Tengah Gempuran Kuliner Hits, Nasi Boranan Lamongan Tetap Eksis

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Penjual nasi boranan saat menyajikan makanan di acara coffee morning di Unisla. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Penjual nasi boranan saat menyajikan makanan di acara coffee morning di Unisla. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

Lamongan - Meski di tengah gempuran beragam kuliner kekinian, menu makanan nasi boranan masih menjadi primadona. Di Lamongan sajian boranan juga kerap dijadikan pilihan paling direkomendasi untuk menjamu tamu.

Cita rasa boranan pun serasa tidak pernah lekang oleh waktu. Banyak orang menjatuhkan pilihan ke menu boranan juga lantaran harganya yang tergolong ramah di kantong. Rasanya juga cocok disajikan di berbagai kondisi, formal ataupun nonformal.

Salah satu pelaku usaha nasi boranan, Kipti mengaku selain berdagang, dirinya pun kerap diminta untuk menyajikan makanan di beberapa kesempatan seperti hajatan, syukuran, maupun acara pertemuan lainnya.

"Kalau mangkal di Jl. Kh. Ahmad Dahlan, biasanya juga di-booking untuk acara. Mungkin karena ekonomis kalau prasmanan kan biayanya besar dan terlalu ribet," ungkap Kipti saat ditemui pada acara coffee morning di Universitas Islam Lamongan, Selasa (21/6/2022).

Baca juga:
Hampers Lauk Pauk Sidoarjo Berisi Menu Buka dan Sahur, Ramai Diserbu Pembeli

Sajian lauk pun bisa dikondisikan menyesuaikan kemampuan dompet pemilik acara juga tergantung porsi pemesan. Namun, katanya, untuk lauk Ikan Sili dan Kutuk dirinya mematuk harga lebih tinggi.

"Tergantung pemesan mas, tapi rata-rata ya 100 porsi dipesan. Satu bakul nasi bisa 7 kilo beras saya siapkan, harganya ini variatif Rp1,2 juta, kalau dengan Ikan Sili dan Kutuk bisa Rp1,6 juta," ujarnya.

Baca juga:
Warga Sidoarjo Raup Omzet Rp20 Juta dari Usaha Kacang Mente di Bulan Ramadan

Selain acara formal, acara non formal seperti fun football, dan kegiatan sejenis juga kerap kali menyajikan kuliner legendaris khas Lamongan ini.