Pixel Code jatimnow.com

Survei Poltracking: Khofifah Cagub Jatim 2024 Terkuat, Disusul Risma

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. jatimnow.com)
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa (Foto: Dok. jatimnow.com)

Surabaya - Lembaga Survei Poltracking menggelar survei peta elektoral Pemilihan Gubernur Jawa Timur Tahun 2024 dengan metode multistage random sampling.

Dari hasil survei Poltracking, disebut bahwa eletabilitas Khofifah Indar Parawansa menjadi calon gubernur Jawa Timur terkuat, disusul Tri Rismaharini (Risma).

"Kami menggelar survei ada simulasi 15 calon gubernur Jawa Timur untuk Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) 2024," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi, Rabu (22/6/2022).

Arya menerangkan, dari ke-15 nama calon gubernur Jawa Timur itu, ada dua tokoh perempuan yang menempati urutan pertama dan kedua.

"Dua kandidat (calon gubernur Jatim 2024) ini memiliki elektabilitas di atas 10 persen. Kandidat lainnya tidak ada yang memiliki elektabilitas di atas 10 persen," tuturnya.

Tokoh perempuan yang menjadi kandidat terkuat adalah Khofifah. Sedangkan yang menempati urutan kedua adalah Risma, yang saat ini masih menjabat Menteri Sosial.

Baca juga:
Bedah Buku Dramaturgi Politik Elektoral, SRC Janji jadi Agen Kontrol Demokrasi

"Dalam simulasi 15 nama calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memperoleh elektabilitas sebesar 39,8 persen. Sedangkan Tri Rismaharini 19,5 persen," jelasnya.

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei di Jawa Timur selama 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 1000 responden dengan margin of error (MoE) sekitar 3,2 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel survei ini menjangkau 38 kabupaten dan kota di seluruh Provinsi Jawa Timur secara proporsional berdasarkan data Badan Pusat Statitisk (BPS) terakhir.

Baca juga:
Hasil Survei Indopol: Yuhronur Efendi Menang Pilkada Lamongan Hari Ini

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka. Data setiap responden diverifikasi dengan ketat melalui perangkat teknologi komunikasi terbaru untuk menjamin kualitas dan kredibilitas hasil survei.