Pixel Code jatimnow.com

Ponorogo Masuk Jaringan Kota Kreatif UNESCO, Ini Komentar Kang Giri

Editor : Bramanta   Reporter : Ahmad Fauzani
Foto: Penampilan Reog Ponorogo saat Grebeg Suro di Alun-alun Ponorogo (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Foto: Penampilan Reog Ponorogo saat Grebeg Suro di Alun-alun Ponorogo (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com-Setelah melalui perjuangan panjang, Kabupaten Ponorogo akhirnya resmi bergabung dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) tahun 2025. Penetapan ini diumumkan bertepatan dengan World Cities Day 2025, di mana Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menetapkan 58 kota baru dari berbagai negara sebagai anggota baru UCCN. Dua di antaranya berasal dari Indonesia, yakni Ponorogo sebagai Kota Kreatif bidang Crafts and Folk Art, dan Malang sebagai Kota Kreatif bidang Media Arts. Dengan penambahan ini, Indonesia kini memiliki tujuh kota kreatif UNESCO.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko atau yang akrab disapa Kang Giri, menyebut capaian ini sebagai hasil kerja keras seluruh masyarakat Ponorogo. Pengakuan UNESCO di bidang kerajinan dan seni rakyat (Crafts and Folk Art) menjadi bukti bahwa ekosistem budaya Ponorogo hidup, berkelanjutan, dan memiliki akar kuat di masyarakat.

“Ini puncak dari upaya panjang dalam memajukan kebudayaan dan ekonomi kreatif. Penghargaan ini bukan hanya milik pemerintah, tapi kemenangan seluruh masyarakat Ponorogo,” ujarnya, Minggu (2/11/2025).

UNESCO menilai bahwa dasar kuat Ponorogo sebagai kota kreatif terletak pada ekosistem Reog yang menyatukan seni pertunjukan dan kriya. Para perajin lokal berperan besar dalam menciptakan berbagai elemen penting seperti dadak merak, topeng Bujangganong, kostum penari, hingga instrumen gamelan.

Baca juga:
Ditunjuk Sebagai Plt Bupati Ponorogo, Ini Pernyataan Resmi Lisdyarita

“Reog Ponorogo kini tak hanya dikenal sebagai warisan budaya takbenda, tapi juga menjadi simbol ekosistem kreatif yang diakui dunia," tuturnya.

Kang Giri juga menegaskan, pengakuan UNESCO bukan hanya simbol prestise, tetapi membuka peluang baru untuk kolaborasi internasional, investasi budaya, hingga riset dan festival lintas negara.

Baca juga:
Termasuk Sugiri, KPK Tangkap 13 Orang Dalam OTT di Ponorogo

"Penetapan ini membuktikan bahwa kreativitas yang berakar dari tradisi Reog Ponorogo telah membentuk industri kreatif yang resilien dan berdaya saing global,” pungkasnya.