Pixel Codejatimnow.com

Bayi Tewas di Surabaya Dibiarkan Membusuk, Ini Kronologi Kesadisan Ibunya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Polsek Wonocolo dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya saat mendatangi TKP. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Polsek Wonocolo dan Tim Inafis Polrestabes Surabaya saat mendatangi TKP. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Polisi mengungkap dalang di balik tewasnya bayi laki-laki berusia lima bulan yang ditemukan membusuk di dalam rumah Jalan Siwalankerto Tengah Gang Anggur No. 121, Surabaya.

Bayi itu tewas di tangan ibu kandungnya sendiri, Eka Sari Zuni, usai dianiaya berulangkali. Wanita 25 tahun itu kini sudah ditahan di Mapolsek Wonocolo untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Lantas bagaimana awal tindakan kejam tersebut bisa terjadi?

Kanitreskrim Polsek Wonocolo, AKP Ristitanto menjelaskan, Eka sapaan akrab pelaku dulunya merupakan seorang janda anak satu. Selama menjanda itulah, ia lantas kenal dengan Riki.

Setelah kepincut, Riki kemudian menikah siri dengan Eka. Selama lima tahun bersama, mereka kemudian dikaruniai seorang anak, yakni korban.

Namun, saat korban lahir, saat itu dalam kondisi kekurangan gizi atau stunting. Dari situlah, Eka mulai malas dengan korban.

Puncaknya, terjadi pertengahan bulan Juni 2022, saat Eka kerap berantem dengan Riki. Ketika terlibat cekcok, korban terus menangis dan rewel. Di situlah, amarahnya lantas dilampiaskan ke korban.

"Korban awalnya dipukul. Kemudian di hari-hari berikutnya dilempar ke kasur, sampai terdiam. Dan akhirnya terluka bahkan sampai mengeluarkan cairan pada belakang kepala korban. Tidak diobati, malah dibiarkan," terang Risti kepada jatimnow.com, Senin (27/6/2022).

Tak cukup sampai di situ, meski korban sudah dalam keadaan kesakitan, Eka terus menerus menganiaya anak nomor duanya tersebut. Hingga pada Kamis (23/6/2022), korban akhirnya meninggal dunia.

Nah, pada esoknya, suaminya yang bekerja sebagai pelayaran pulang. Kepulangan suaminya itu untuk mengajak Eka ke Yogyakarta dalam acara gathering kantornya.

Baca juga:
5 Berita Trending Pekan Ini: Ganjar-Mahfud Dikepung Darah dan Air Mata

"Suaminya tidak tahu jika anaknya sudah meninggal. Pengakuannya seperti itu. Kemudian pelaku dan suaminya ini berangkat ke Yogja, dan korban dititipkan ke ibu kandung pelaku, atau nenek korban. Di situlah, ibunya ini diancam oleh pelaku agar tidak memberitahu kepada siapapun atas meninggalnya korban. Bahkan diancam dibunuh," jelas Risti.

Setelah Eka dan suaminya berangkat, nenek korban mulai ketakutan. Hingga akhirnya pada Sabtu (25/6/2022) sore, nenek korban yakni Eti Suharti memberitahu tetangganya yakni Adam, cucunya itu telah meninggal dunia sejak Kamis (23/6/2022), namun tidak dimakamkan oleh kedua orang tuanya.

Atas informasi itulah, Adam kemudian melapor ke perangkat kampung setempat hingga diteruskan ke pihak kepolisian.

"Saat kami cek ke TKP, korban sudah dalam keadaan rusak. Sudah memunculkan bau tidak sedap. Kemudian kami lakukan olah TKP dan identifikasi bersama Tim Inafis. Dan mendapat fakta jika korban ini meninggal karena dianiaya," kata Risti.

Dari sinilah, Tim Unit Reskrim Polsek Wonocolo kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Juga memeriksa nenek korban dan tetangganya untuk dimintai keterangannya. Hingga muncul keterangan yang juga sinkron dengan hasil olah TKP.

Baca juga:
Bayi Tewas, Perawat Dilaporkan Polisi, Siap Beri Perubahan

"Kami kemudian berkordinasi dengan Polsek Gunung Kidul untuk meminta bantuan menangkap yang bersangkutan yang saat itu berada di Yogja. Anggota saat itu juga meluncur ke sana. Hingga kemudian dapat kami amankan," tambahnya.

Saat diperiksa di Mapolsek Wonocolo, tersangka Eka mengakui semua perbuatannya. Ia mengaku tindakan kejam itu dilakukan karena ia kesal dengan korban yang sering rewel dan menangis ketika saat dimandikan maupun saat ia bertengkar dengan suaminya.

Meski sudah murni bersalah dan ditahan, Polsek Wonocolo hingga sekarang masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan kepada pelaku. Juga akan melakukan pemeriksaan psikisnya.

"Masih akan terus kami dalami. Untuk pemeriksaan psikis dalam minggu ini akan dilakukan. Nanti perkembangannya akan kami sampaikan lagi," pungkas mantan Kanitreskrim Polsek Wonokromo tersebut.