Pixel Code jatimnow.com

Pelajar Tulungagung Lahirkan Bayi di Toilet Bantah Lakukan Kekerasan

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Polisi saat membawa bayi untuk diautopsi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Polisi saat membawa bayi untuk diautopsi. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Satreskrim Polres Tulungagung masih mendalami kasus pelajar berinsial FS (18), warga Desa Pecuk Kecamatan Pakel Tulungagung yang melahirkan bayinya di dalam toilet.

saat diperiksa, FS membantah melakukan kekerasan terhadap bayinya hingga meninggal.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Nursaid mengatakan, proses autopsi terhadap jasad bayi perempuan yang dilahirkan oleh FS sudah dilakukan.

Sesuai hasil autopsi, pihaknya memastikan, kematian bayi perempuan tersebut dikarenakan mengalami kekerasan. Masih melalui hasil autopsi, bayi perempuan tersebut lahir dalam kondisi masih hidup dengan usia kandungan yang cukup, yaitu antara 9 bulan sampai 10 bulan.

Hanya saja, didapati luka lebam pada punggung bayi, memar di kepala kiri, leher depan dan leher kiri akibat kekerasan benda tumpul, sehingga bayi mati lemas.

"Ada luka lecet di pipi kanan dan kiri berbentuk menyerupai kuku disertai memar berbentuk garis leher, pendarahan pada otak dan paru-paru mengembang. Penyebab kematian karena kekerasan benda tumpul pada wajah dan leher yang mengakibatkan mati lemas. Semua luka itu terjadi saat bayi masih hidup," ujarnya, Senin (09/12/2024).

Setelah autopsi, ungkap Nursaid, pihaknya sempat terkendala dalam menggali keterangan dari FS, lantaran sedang menjalani pengobatan dan kondisinya belum stabil.

Namun beberapa waktu yang lalu, pihaknya akhirnya mendapat keterangan dari FS terkait kasus kematian bayi perempuan tersebut.

Baca juga:
Pelajar di Tulungagung Tewas Ditabrak Truk, Pelaku Kabur

FS bersikeras membantah dirinyalah yang menyebabkan bayinya itu meninggal dunia. Namun ia mengakui bahwa bayi itu lahir dalam kondisi hidup dan sempat menangis. Namun ia metakan belum sempat menyentuh bayi tersebut.

"FS mengaku dirinya tidak melakukan kekerasan pada bayi perempuan tersebut. Pada saat itu dirinya juga merasa jika belum sempat menyentuh bayi itu sama sekali," ungkapnya.

Polisi sendiri merasa proses dalam penanganan kasus ini, masih sangat panjang dan tidak mudah, lantaran berkas pemeriksaan belum lengkap. Pihaknya juga belum menetapkan tersangka dalam kasus bayi meninggal di kamar mandi usai dilahirkan ini.

Selain itu, pada saat kejadian juga minim saksi yang bisa dimintai keterangan lantaran menyaksikan secara langsung pada saat FS melahirkan.

Baca juga:
Pelajar di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi Rumahnya, Bayi Meninggal

Maka dari itu, penyidik pun masih harus mencari saksi lai untuk mengungkap pelaku kekerasan yang menyebabkan bayi malang tersebut meninggal dunia.

"Jadi prosesnya masih panjang, butuh saksi-saksi lain. Tidak cukup hanya hasil autopsi. Jika kami sudah mendapatkan perkembangan lebih lanjut atas kasus ini, secepatnya akan kami sampaikan," pungkasnya.

Sebelumnya, pelajar di Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung melahirkan di kamar mandi rumahnya, Senin (25/11/2024). Bayi berjenis kelamin perempuan itu kemudian meninggal dunia. Ibu bayi kini dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis, karena mengalami pendarahan.