Pixel Code jatimnow.com

Bentrokan Perguruan Silat di Surabaya itu Dipicu Provokasi Melalui Medsos

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Tiga oknum pendekar silat PSHT diamankan di Mapolrestabes Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Tiga oknum pendekar silat PSHT diamankan di Mapolrestabes Surabaya (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Bentrokan yang terjadi antara oknum pendekar silat PSHT dan Pagar Nusa di kawasan Pakal, Surabaya, ternyata dipicu provokasi di media sosial (medsos).

Hal itu disampaikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan saat memperlihatkan tiga oknum anggota PSHT yang membuat empat anggota Pagar Nusa terluka.

Ketiga pendekar silat itu berinisial AS (21), RM (20) dan MR (18), ketiganya warga Benowo. Mereka diringkus Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

"Dari penyelidikan, mereka melakukan aksi tersebut sebenarnya termakan provokasi yang dia baca di grup WhatsApp, yang menerangkan jika anggotanya ada yang terluka akibat diserang," ujar Yusep di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (29/6/2022).

Yusep menyebut, dari keterangan tersebut, pihaknya juga telah melibatkan tim siber untuk melakukan mengecek ponsel para pelaku.

Baca juga:
Pilihan Pembaca: Konser Denny Caknan, Penjual Dawet, Bentrokan Massa Pesilat

"Ya kita juga mendalami satu persatu. Dan kami juga sedang memburu pembuat pesan provokasi tersebut dengan melibatkan tim siber," tegas dia.

Yusep menambahkan, agar peristiwa tersebut tidak terulang dan meluas, pihaknya telah berkoordinasi dengan para petinggi kedua perguruan silat tersebut.

"Di samping itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan para guru di sekolah. Agar anak-anak ini tidak melakukan hal yang sama. Ini jadi atensi kita bersama. Mari kita jaga kondusivitas Kota Surabaya," pungkasnya.

Baca juga:
Begini Pengakuan Saksi Mata Bentrokan Massa Pesilat

Kejadian tersebut bermula dari kelompok anggota Pagar Nusa yang dalam perjalanan menuju Lamongan, usai mendatangi acara silaturahmi di Sukolilo. Sebelum diserang di Sememi, kedua kelompok silat telah cekcok sebelumnya di Banjarsugihan.

"Untuk yang melakukan penyerangan oknum PSHT. Berlanjut hingga ke depan Pasar Sememi. Kelompok PSHT berkerumun di sekitar lokasi usai mendapat info jika di sekitar Banjarsugihan telah ada cekcok sebelumnya. Sehingga terjadi penghadangan. Empat korban terluka akibat lemparan paving besi dan kayu," beber Yusep.