Pixel Codejatimnow.com

PPDB Sepi Peminat, Puluhan SD Negeri di Jombang Terpaksa Dimerger

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Salah satu SD Negeri di Jombang yang dimerger karena sepi peminat saat PPDB. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Salah satu SD Negeri di Jombang yang dimerger karena sepi peminat saat PPDB. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk sekolah dasar (SD) negeri di Jombang, telah memasuki hari terakhir. Meski sudah hari terakhir, pendaftar PPDB SD masih sepi peminat. Hal ini membuat puluhan SD negeri di Kota Santri dimerger.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, Senen menjelaskan ada puluhan sekolah yang dimerger pada tahun ajaran baru kali ini.

"Yang dimerger ada sekitar 34 sekolah yang ada di beberapa kecamatan," ungkap Senen pada sejumlah jurnalis, Kamis (30/6/2022).

Dikatakan Senen penyebab sekolah-sekolah ini dimerger tidak hanya karena minim murid. Namun juga ada pertimbangan lain.

"Salah satunya memang kekurangan murid, kedua pertimbangan dari kekurangan guru, dan yang ketiga pertimbangan dimerger itu karena satu halaman," bebernya.

Baca juga:
Polemik PPDB Zonasi di Kota Batu, DPRD Usul Surat Domisili Tak Digunakan

Ia mengaku dengan dimerger ini bisa menyelesaikan persoalan pemenuhan guru. Lantaran jumlah 34 sekolah dimerger menjadi 17 sekolah.

"Pemenuhan guru ini selalu menjadi kendala yang selama ini belum ada solusi," tegasnya.

Baca juga:
Ternyata Ada 3 SDN di Ponorogo Terima 1 Siswa saat PPDB, Ini Penjelasannya

Ia menjelaskan, dalam PPDB SD tahun ini menggunakan sistem zonasi. Namun, Senen menyebut PPDB SD ini fleksibel karena bisa daftar langsung atau online.