Pixel Code jatimnow.com

Salah Pergaulan Jadi Pemicu 13 Remaja Belasan Tahun di Surabaya Jadi Jambret

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Zain Ahmad
Salah satu jambret remaja yang diamankan di Mapolsek Asemrowo, Surabaya (Foto: Dok. Zain Ahmad/jatimnow.com)
Salah satu jambret remaja yang diamankan di Mapolsek Asemrowo, Surabaya (Foto: Dok. Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Salah pergaulan diduga jadi pemicu 13 remaja berumur belasan tahun di Surabaya menjadi penjahat jalanan alias jambret. Mereka diringkus Polres Asemrowo dalam waktu 5 bulan.

Kapolsek Asemrowo, Kompol Hari Kurniawan menyebut, munculnya bibit-bibit kejahatan, salah satunya adalah salah pergaulan. Masyarakat khususnya orangtua diimbau agar terus mengawasi anaknya dengan baik.

Fakta ini didapat setelah timnya menangkap 13 jambret yang didominasi remaja berumur belasan tahun, masuk kategori anak di bawah umur. Dan dalam pemeriksaan terungkap, salahnya pergaulan menjadi dasar para pelaku terjerumus ke dunia kriminal.

"Kebanyakan dari mereka ini memang salah bergaul. Jadi awalnya berkumpul, nongkrong sama orang yang lebih tua. Kemudian juga bergaul sama remaja-remaja yang sebelumnya pernah terlibat kasus, dalam hal ini residivis atau yang pernah di penjara. Di situlah akhirnya muncul kejahatan," terang Hari kepada jatimnow.com, Selasa (5/7/2022).

Baca juga:
2 Jambret yang Tewaskan Mahasiswi UINSA Surabaya Diringkus

Tak cukup hanya hasutan, munculnya kejahatan juga karena seringnya mereka nongkrong sambil menenggak minuman keras (miras). Apalagi, sampai bermain narkoba.

Karena saat tidak mempunyai uang, munculah niat untuk mencuri, bahkan nekat melakukan hal yang lebih sadis. Contohnya membegal dengan membawa senjata tajam hingga membacok korbannya.

Baca juga:
Wanita Bangkalan Dijambret di Jembatan Suramadu, Tas Berisi Uang Rp7 Juta Raib

"Tapi para pelaku yang kami amankan ini kebanyakan masih di arah minum miras, tidak sampai ke narkoba. Namun yang membuat resah, dari mereka ini ada beberapa yang residivis. Akhirnya anak-anak yang baru bergaul, cukup mudah dihasut untuk bertindak kejahatan," jelas Hari.

"Ini sangat miris ya. Kami pun mengimbau kepada masyarakat, khususnya orangtua agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anaknya dalam pergaulan. Karena kalau salah sedikit, bisa jadi akan seperti ini," tambahnya.