Pixel Codejatimnow.com

Harga Lebih Ekonomis, Emak-emak di Lamongan Kepincut Bawang Merah India

Editor : Arina Pramudita  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pedagang kebutuhan bumbu dapur di pasar Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pedagang kebutuhan bumbu dapur di pasar Lamongan. (Foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

Lamongan - Emak-emak di Lamongan semakin resah dengan melonjaknya harga bawang merah yang tembus di angka Rp70 ribu per kilogram. Sebagai alternatif pengganti, mereka beralih ke bawang india yang lebih murah.

Salah satu penjual bumbu dapur di Pasar Sidoharjo Lamongan, Suswati mengaku banyak dari pembeli yang menjatuhkan pilihan ke bawang india. Selain kegunaannya yang nyaris sama dengan bawang merah, harganya juga terbilang ekonomis.

"Bawang india memang terhitung murah dengan hanya berkisar Rp25-30 ribu per kilonya, selain itu bentuknya yang besar meski tak sesedap bawang biasa," ungkap Suswati, Rabu (13/7/2022).

Selain harga bawang merah yang terus merangkak naik, Suswati menyebut ada kenaikan harga di bumbu dapur lainnya sejak Idul Adha. Salah satunya cabai rawit juga masih bertahan di harga Rp100 ribu.

Baca juga:
Harga Bumbu Dapur di Lamongan Naik Megilan Pasca-Lebaran

"Ini malah cabai merah besar ikut naik, Rp95 ribu per kilonya dari sebelumnya Rp70-80 ribu, namun bawang merah hari ini mulai turun di harga Rp65 per kilonya," akunya.

Pembeli yang dijumpai di pasar yang sama, Umi, mengaku terpaksa mengganti bahan bawang merah dengan bawang india lantaran harga yang terpaut jauh. Bahkan saat kondisi masih normal, Umi merasa harga bawang merah juga tergolong mahal.

Baca juga:
Dampak Harga Bawang Merah Naik, Omzet UMKM di Sidoarjo Ini Turun

"Banyak yang sudah beralih di kampung-kampung, memang harganya ngaweng," ujar Umi yang juga penjual kebutuhan dapur di toko klontong.