Pixel Codejatimnow.com

Penyelidikan Bocah Korban Jajan Berasap di Ponorogo Dilanjutkan, Ini Hasilnya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Mita Kusuma
Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)
Kanit Pidum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka. (Foto: Mita Kusuma/jatimnow.com)

Ponorogo - Kasus bocah TK terkena jajanan berasap hingga harus dirawat di RSU Muslimat Ponorogo memang berakhir kekeluargaan. Namun, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan dalam kasus ini.

"Kami telah memanggil satu pedagang. Pemilik usaha itu, berinisial R warga Kecamatan Sooko," ujar Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka, Kamis (14/7/2022).

Hasilnya, kata dia, kejadian terbakar jajan berasap ini baru pertama kali terjadi. Padahal usaha tersebut telah dilakukan sejak 8 tahun lalu atau tahun 2014.

Menurutnya, juga dari tabung tersebut memang tidak ada pengamannya. Pasalnya pada saat beli dari pabrik sudah seperti itu.

Baca juga:
Kuliner Ceker Setan untuk Berbuka Puasa di Ponorogo, Penyuka Pedas Pasti Suka

"Yang digunakan pedagang itu nitrogen murni. Belinya pada salah satu pabrik di Kabupaten Gresik, " kata Ipda Guling.

Kepada polisi, pemilik usaha berjanji akan berhenti jualan jajan berasap.

Baca juga:
Si Amang, Seblak Prasmanan Tanpa Minyak Beromzet Rp3,6 Juta Sehari

Sebelumnya, Ahsan Farid Trisnanto, warga Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, terkulai lemas di ruang perawatan anak RSU Muslimat Ponorogo. Sekujur tubuh bocah TK berusia 5,5 dibalut dengan perban. Ahsan menjadi korban ledakan jajan yang dibelinya.

"Kemarin sore kejadiannya. Anak saya terkena ledakan makanan (es) yang keluar asapnya itu, lo. Dari nitrogen," ujar bapak korban, Sutrisno di RSU Muslimat, Rabu (13/7/2022).