Pixel Codejatimnow.com

HUT ke-77 Kemerdekaan RI

Melihat Keseruan Warga Binaan Liponsos Keputih Surabaya saat Lomba Agustusan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Keseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, Surabaya (Foto-foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)
Keseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, Surabaya (Foto-foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Surabaya - Kemeriahan dalam menyambut HUT ke-77 Kemerdekaan RI mulai digelar di beberapa titik di Surabaya. Begitu pula di Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih.

Warga Liponsos yang memiliki gangguan jiwa itu merasakan kemeriahan lomba agustusan, sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (3/8/2022).

Meski digelar di bawah terik matahari yang menyorot pelataran Liponsos, sekitar 75 orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) tampak semangat mengikuti perlombaan balap karung yang viral di media sosial.

Dalam balap karung kekinian itu, peserta dituntut untuk masuk ke dalam karung, memakai helm yang menutup wajah mereka secara keseluruhan. Peserta hanya diberi kesempatan untuk melihat dari balik kaca helm teropong berwarna gelap.

Aturannya tidak dibuat rumit. Peserta cukup sampai balapan menuju garis finish. Dengan cara berjalan atau berlari sambil mengenakan perlengkapan lomba tersebut.

Keseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, SurabayaKeseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, Surabaya

Namun, yang menambah keseruan lomba itu ialah saat musik dangdut diputar, para peserta diwajibkan berjoget. Bahkan jogetan para peserta mengundang gelak tawa para peserta lainnya yang sedang menunggu giliran.

Semangat mereka pun tak kendor, meski memiliki keterbatasan mental. Namun persaingan antar ODGJ menuju garis finish sangat ketat. Tak jarang dari mereka yang bersendau gurau kepada kawannya yang mengikuti perlombaan. Selain berlomba dan berjoget bersama, para ODGJ juga diajak makan bersama.

"Ayo rek pakai helm sambil pakai karung, tapi gak pake motor. Soalnya bensinnya habis," cetus salah satu ODGJ kepada rekannya yang sedang mengikuti lomba.

Sementara itu, salah satu warga binaan yang menjuarai lomba balap karung, Devi Rizki mengaku senang mengikuti kegiatan itu.

"Sangat merasa riang apalagi saat lomba tadi ada musiknya, bisa joget deh," tutur Devi yang mengaku asli dari Blitar tersebut.

Lomba balap karung itu diselenggarakan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI.

Keseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, SurabayaKeseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, Surabaya

Baca juga:
Gempita Kemerdekaan ke-77 RI, Ribuan Peserta Ikuti Lomba Jalan Cepat Pare-Kediri

Kadinsos Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, ODGJ juga mempunyai hak untuk memiliki kebebasan dalam memeriahkan Hari Kemerdekaan RI. Pihaknya menggelar aneka perlombaan, seperti makan kerupuk, balap karung, estafet sarung, hingga balap bakiak.

"Para peserta ODGJ yang mengikuti lomba ini tidak seluruhnya. Melainkan, hanya sebagian saja dari 600 ODGJ yang ada. Kalau yang sembuh ada sekitar 20, total ada 70 orang yang ikut lomba. Perlakuannya sama dengan kita (orang normal)," papar Anna.

"Akan ada agenda serupa. Selain di Liponsos, ada di UPTD Kalijudan dan Kampung Anak Negeri," jelas dia.

Selain perlombaan, dinsos juga menggelar pemberdayaan ODGJ di lingkungan Liponsos Keputih. Salah satunya, melakukan pelatihan pembuatan kalung peluit.

"Untuk ODGJ yang sembuh, telah dibekali keterampilan. Bahkan, bila sudah kembali ke keluarga, Dinsos Surabaya bakal memberikan modal untuk usaha," terangnya.

Hingga kini jumlah ODGJ di Surabaya terus menurun. Bahkan mengalami penurunan hingga ratusan orang. Menurut Anna, di Tahun 2021, jumlahnya mencapai 1000 orang.

Baca juga:
Video: NasDem Jatim Gelar Jalan Sehat Berhadiah Sapi Sumber

Keseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, SurabayaKeseruan lomba dalam rangka peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Liponsos Keputih, Surabaya

"Di tahun 2021 sekitar 1.000 (ODGJ), kemudian (turun) 900, lalu turun 800, dan sekarang 665," bebernya.

Dari jumlah tersebut, sebagian di antaranya sudah dipulangkan keluarga. Hal tersebut juga bakal diberlakukan pada seluruhnya, asal mendapat alamat atau data aslinya.

"200 di antaranya sudah dikembalikan ke rumah keluarganya. InsyaAllah turun terus," ungkap dia.

Anna menyebut, keputusan untuk pemulangan ODGJ ke keluarganya itu bukan dari dinsos.

"Yang menyatakan boleh pulang atau tidak, itu dokter kejiwaan dari (RSJ) Menur," tutur mantan camat Gunung Anyar tersebut.