Pixel Codejatimnow.com

Gegara Muhaimin, Warga Nahdliyin Sidoarjo Dilarang Gunakan Atribut NU, Lho?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zainul Fajar
Lambang Nahdlatul Ulama.
Lambang Nahdlatul Ulama.

Sidoarjo - Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo mengeluarkan instruksi agar warga Nahdliyin tidak menggunakan atribut NU dalam kegiatan politik.

Surat tersebut turun sehari menjelang Kampanye Akbar bertajuk Festival Gus Muhaimin The Next 2024 yang rencanannya dilaksanakan di kawasan GOR Sidoarjo Sabtu (6/8/2022) besok.

Berdasar surat edaran tersebut, larangan untuk tak menggunakan atribut NU di kegiatan politik bagi semua kader dipertegas oleh PC Banom dan MWCNU se Kabupaten Sidoarjo sesuai dengan arahan PBNU.

"Sesuai dengan arahan PBNU yang telah ditindaklanjuti dengan pengurus PCNU Sidoarjo, bersama pengurus Banom NU dan MWCNU secabang Sidoarjo, menginstruksikan kepada semua pengurus dan kader untuk tidak menggunakan nama dan atribut NU dalam kegiatan politik," bunyi surat edaran tersebut.

Surat instruksi PCNU Sidoarjo.Surat instruksi PCNU Sidoarjo.

Baca juga:
Suara Nahdliyin Penentu Kemenangan di Pilkada Sidoarjo 2024

Ketua PCNU Sidoarjo, KH Zainal Abidin saat dikonfirmasi juga membenarkan atas surat larangan penggunaan atribut NU dalam kegiatan politik.

"Saya kira dalam surat tersebut sudah cukup untuk dipahami," katanya singkat saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (5/8/2022).

Baca juga:
Respons Gus Ipul saat Dijuluki Makelar oleh Cak Imin

Hal itu juga dipertegas Ketua DPC PKB Sidoarjo, H. Subandi. Ia mengatakan NU bukan organisasi politik praktis dan tidak boleh digunakan atau dimanfaatkan untuk alat politik.

"Iya, NU nggak boleh dibuat alat politik. Alat politik NU yang PKB khittahnya PKB NU," pungkasnya.