Pixel Codejatimnow.com

Satpol PP Sesalkan Pengeroyokan Pelajar Surabaya di Kawasan Steril Tawuran

Editor : Sofyan Cahyono  Reporter : Zain Ahmad
Ilustrasi/jatimnow.com
Ilustrasi/jatimnow.com

Surabaya - Kasus pengeroyokan terhadap tiga pelajar SMK Dr Soetomo Surabaya atau Smekdors turut menjadi perhatian pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Aksi yang diduga dilakukan alumni SMAN 7 Surabaya itu membuat korban harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka. Pengeroyokan pada Minggu (31/7/2022) dini hari di depan SMA Pringadi, Jalan Pringadi, Surabaya, dan di samping SMAN 9 Surabaya, Jalan BKR Pelajar, Surabaya, termasuk dalam kawasan steril tawuran.

"Kami menyesal karena tidak mengetahui kejadian ini. Karena tiap malam ada Tim Asuhan Rembulan dari personel gabungan yang mobile tiap hari dari pukul 20.00-04.00 WIB, untuk mengantisipasi balap liar, tawuran, dan pemuda nongkrong sampai tengah malam," ungkap Kasatpol PP Kota Surabaya Eddy Christijanto saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).

Pihak Satpol PP telah mempunyai pemetaan titik-titik rawan terjadinya tawuran. Termasuk wilayah SMAN 9 Surabaya.

"Banyak kafe dan tempat makan pukul 23.00 WIB sudah tutup semua. Kemarin ada kejadian seperti itu dan kami cukup menyesal tidak sampai terpantau," ujarnya.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Eddy mengaku telah bersurat kepada Camat se-Surabaya agar membentuk Tim Asuhan Rembulan di tingkat kecamatan. Tim bertugas untuk mengintensifkan patroli malam di wilayah setempat. Selain itu sebagai langkah preventif lainnya, Satpol PP Kota Surabaya juga akan mengadakan roadshow di seluruh SMA/SMK untuk edukasi Perda Ketentraman dan Ketertiban.

Baca juga:
Pria di Probolinggo Dikeroyok 5 Remaja, Polisi Kejar Pelaku

"Kami sudah menemui Kasatpol PP Provinsi dan perwakilan Dinas Provinsi Jatim mau menggelar roadshow di seluruh SMA/SMK, sehingga mereka bisa lebih tertib dalam menjaga Kota Surabaya," jelasnya.

Mantan Kasat Linmas Kota Surabaya itu juga mengimbau agar orang tua lebih meningkatkan pengawasan anaknya.

Baca juga:
Puluhan Pemuda Kawal Sidang Penganiayaan Pelajar hingga Tewas di Bojonegoro

"Kami sudah bentuk Gerakan Orang Tua Peduli Anak Remaja 22 (OPAR 22). Artinya apabila anaknya pukul 22.00 WIB belum kembali ke rumah, orang tua harus peduli untuk menghubungi anaknya segera pulang ke rumah. Baik melalui handphone anaknya atau nomor handphone teman terdekatnya. Kepedulian seperti ini dapat membantu pemerintah agar anak-anak tidak berada di jalan," tandasnya.

Diketahui, kasus pengeroyokan terjadi pada Minggu (31/7/2022) dini hari di depan SMA Pringadi Jalan Pringadi Surabaya dan di samping SMAN 9 Surabaya, Jalan BKR Pelajar Surabaya. Akibat pengeroyokan, tiga pelajar dari SMK Dr Soetomo Surabaya atau Smekdors mengalami luka memar di mata dan luka bakar di leher serta tangan akibat di sundut rokok. Bahkan ada yang sampai dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan di hidung dan mulut usai dipukul menggunakan paving.