Jombang - Ada cerita menarik di area perbukitan Kabuh, Kabupaten Jombang. Kabuh berada di sisi Utara pusat pemerintahan Kabupaten Jombang yang dipisahkan aliran sungai Brantas. Di kawasan Bukit Kabuh, ada beberapa galian C yang masih beroperasi hingga kini. Namun ada pemandangan unik di sana. Sebuah bangunan masjid berdiri megah di tengahnya.
Tempat ibadah tersebut diberi nama Masjid Mbah Buyut Sona. Masjid berada di atas bukit Dusun Grobogan, Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang. Bangunan masjid masih dalam tahap finishing. Ukuran bangunannya 10×10 meter persegi. Masjid ini pernah viral di media sosial dikarenakan letaknya berada di ketinggian 30 meter.
Untuk bisa sampai ke masjid, para pengunjung harus menaiki anak tangga cukup banyak. Di area masjid juga terdapat bangunan makam kuno. Yakni, makam Mbah Buyut Sona.
Suyono selaku juru kunci Makam Mbah Buyut Sona mengatakan, bangunan masjid diperkirakan baru dibangun sejak 2018. Masjid dibangun dengan pagar bercorak ukiran Majapahit.
"Ini dibangun Pak Sugeng, kades sini sebelumnya. Ya dibangun sekitar 2018 kalau tidak salah. Kalau keberadaan makamnya sudah dari dulu ada, tapi bangunannya baru dibangun," ungkap Suyono, Sabtu (13/8/2022).
Masjid Mbah Buyut Sona yang letaknya berada di bukit Kabuh, tempat galian C.(Foto: Elok Aprianto)
Usai dibangun, tak lama kemudian pengunjungnya makin banyak. Tak hanya dari Jombang, banyak pula warga dari luar daerah. Seperti dari Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Lamongan.
"Iya waktu itu katanya viral, tapi tidak tahu juga tiba-tiba banyak pengunjungnya. Ada yang sampai bermalam, ada yang cuma ke masjid lalu ke makam gitu saja," bebernya.
Baca juga:
Keunikan Masjid Kurung di Probolinggo, Berdiri Sejak 1979
Suyono menjelaskan, bagian dinding bangunan yang terbuat dari kayu jati terukir Asmaul Husna. Kawasan masjid dipagar dengan batu bata dari Blora. Tempat wudhu pun dibuat unik, beda dengan bangunan di masjid pada umumnya.
"Ya awal dibangunnya itu, Pak Sugeng yang tiap harinya bekerja di galian C ini didatangi mimpi. Intinya diingatkan, kenapa kok yang tiap harinya bekerja di sini, tidak pernah peduli dengan keberadaan makam ini," kata Suyono.
Saat itu Sugeng juga diingatkan jika rezekinya ingin terus lancar, diminta untuk terus peduli terhadap kawasan makam. Hingga akhirnya Sugeng langsung merencanakan pembangunan masjid dan renovasi Makam Mbah Buyut Sona.
"Jadi langsung dibangun dua-duanya. Masjidnya dibangun untuk mengingatkan para pekerja agar tidak lupa ibadah. Makamnya pun dibangun, tapi dua-duanya sampai sekarang masih belum selesai bangunannya," paparnya.
Baca juga:
Keunikan Langgar Dhuwur Lamongan, Mirip Loteng Berusia Seabad Lebih
Saat ditanya siapakah sosok Mbah Buyut Sona, Suyono menjelaskan bahwa dia merupakan bendaharanya para wali di era Majapahit. Namun demikian, ia mengaku masih belum diperlihatkan dengan sosoknya semasa jadi juru kunci setempat.
"Beliau itu wali. Kalau ditanya keberadaan makam, nggak tahu. Sudah ada dari dulu. Ya sampai sekarang sudah banyak peziarahnya. Tapi saya belum ditampakkan sosoknya selama bertahun-tahun di sini," pungkasnya.
Sementara itu, Ansori selaku takmir Masjid Mbah Buyut Sona mengaku kegiatan di masjid tersebut seperti di tempat lain pada umumnya.
"Ya dipakai salat lima waktu. Kalau malam dipakai buat salawatan, kadang dibuat pengajian," tukasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-48637-kisah-masjid-mbah-buyut-sona-jombang-berada-di-tengah-galian-c