Pixel Codejatimnow.com

Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual Gelar Aksi saat Sidang Mas Bechi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zain Ahmad
Massa Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual saat menggelar aksi di depan kantor PN Surabaya. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Massa Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual saat menggelar aksi di depan kantor PN Surabaya. (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

Surabaya - Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual menggelar aksi di depan kantor Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (18/8/2022).

Dalam aksi itu, mereka menyerukan dukungan kepada saksi korban dugaaan pencabulan dengan terdakwa Mochamad Subchi Azal Tsani alias Mas Bechi.

Dari pantauan, puluhan massa itu menggelar aksi dengan mengenakan kaos hitam bertuliskan Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual-Hukum Berat Predator Seksual.

Tak hanya itu mereka juga membentangkan poster dengan tulisan, "Kami Bersama Korban", "Kami Pantau & Kawal", hingga "Kami Dukung JPU". Selain itu, massa aksi juga melakukan orasi yang mengundang perhatian pengguna jalan.

Syarif Abdurahman, korlap aksi Aliansi Kota Santri Lawan Kekerasan Seksual mengatakan, aksi yang dilakukannya ini merupakan bentuk dukungan kepada saksi korban kasus pencabulan dengan terdakwa Mas Bechi.

"Jadi, ini kami lakukan agar korban bisa bersaksi di pengadilan dengan tenang, lugas, dan bebas," tegasnya.

Baca juga:
Mas Bechi Divonis 7 Tahun, Istri: Zalim Semua!

Menurut Syarif, dukungan moril sangat dibutuhkan saksi korban untuk menceritakan ulang kejadian yang menimpanya saat menjadi korban pencabulan.

"Tentunya untuk menguatkan mental saksi korban dan keluarganya," jelasnya.

Dengan dukungan moril melalui aksi yang dilakukan pihaknya ini, Syarif berharap korban bisa lebih kuat hingga akhirnya mendapat keadilan.

Baca juga:
Dijerat Pasal Kekerasan Seksual, Mas Bechi Divonis 7 Tahun Penjara

"Juga tentunya harapan kami agar terdakwa diberikan hukuman semaksimal mungkin," tandasnya.

Hari ini, Mas Bechi kembali melanjutkan sidang kasus pencabulan di PN Surabaya. Dengan menggunakan kemeja biru dan rompi tahanan merah, Mas Bechi datang lebih pagi.

Putra kiai sekaligus pendiri Pondok Pesantren Shiddiqiyyah di Desa Losari, Ploso, Jombang ini terlihat turun dari mobil tahanan kejaksaan sekitar pukul 08.53 WIB.