Pixel Code jatimnow.com

Kasus PMK di Lamongan Terus Menurun

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
drh. Indro Cahyono saat bertatapan dengan peternak Lamongan untuk menyosialisasikan pencegahan dini PMK.(Foto: Dok. Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
drh. Indro Cahyono saat bertatapan dengan peternak Lamongan untuk menyosialisasikan pencegahan dini PMK.(Foto: Dok. Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

Lamongan - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lamongan mulai melandai. Selain angka kesembuhan, sejumlah kecamatan juga mulai terbebas dari momok PMK. Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnakeswan) Lamongan, sebaran PMK yang semula terdeteksi di 26 kecamatan kini menurun menjadi hanya 24 kecamatan.

"Vaksinasi terus kami genjot, sampai saat ini sudah tersalur 16.900 ribuan dosis. Mulai ada grafik positif," kata Bidang Kesehatan Hewan Disnakeswan Lamongan Imam Mukhtar, Sabtu (20/8/2022).

Jumlah kesembuhan menginjak angka 999 dari 3.582 hewan ternak yang terjangkit PMK. Kasus kematian di angka 28 ekor sapi. Sedangkan kambing untuk saat ini masih nihil alias tidak ada yang terjangkit PMK.

"2.449 Sapi masih sakit, untuk vaksinasi kami tunggu sembuh dulu. Kami melakukan penyuntikan di daerah landai agar penularan bisa diminimalisasi," terang Imam.

Baca juga:
BPBD Umumkan PMK di Jatim Terkendali, Ini Datanya

Untuk optimalisasi penanganan, pihak Disnakeswan berharap terus ada droping vaksin berkesinambungan dari pusat ke daerah. Vaksinasi terus digenjot dengan mengutamakan daerah zona hijau terlebih dahulu. Terhitung ada 16 kecamatan yang telah tersentuh vaksin PMK oleh Disnakeswan Lamongan.

"Capaian vaksinasi di Lamongan berkisar 14.5 persen dari 117.000 total populasi," terangnya.

Baca juga:
Ratusan Peternak Terdampak PMK di Ponorogo Akhirnya Dapat Ganti Rugi

Sebelumnya, Pemkab Lamongan telah memberlakukan pembatasan seluruh lalu lintas hewan ternak. Termasuk kebijakan penutupan 2 pasar hewan yang terletak di Tikung dan Babat. Sekaligus pengawasan terhadap jual beli luar daerah hingga pendirian posko. Selain itu, Pemkab Lamongan juga menyosialisasikan penanganan PMK dini bagi peternak pada 25 Juli 2022 dengan mendatangkan ahli hewan drh. Indro Cahyono.