Pixel Codejatimnow.com

Harga Telur Ayam di Jombang Naik, Ini Penyebab dan Solusinya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Elok Aprianto
Salah satu peternak ayam petelur asal Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)
Salah satu peternak ayam petelur asal Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Jombang. (Foto: Elok Aprianto/jatimnow.com)

Jombang - Harga telur ayam ras di sejumlah pasar di Kabupaten Jombang, mencapai Rp30 ribu per kilogram. Peternak ayam petelur menyebutkan, naiknya harga telur dikarenakan pengaruh pakan yang terus naik.

Di peternak ayam di Kecamatan Bareng harga telur ayam mencapai Rp27 ribu per kilogram. Dengan harga dari peternak yang cukup tinggi, harga telur di pasaran juga menjadi tinggi.

Eko Murdianto, peternak asal Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng ini mengungkapkan, kenaikan harga telur ini sudah sekitar dua minggu terakhir.

”Ini dampak pakan yang naik mulai lebaran lalu,” ujar, pada sejumlah jurnalis, Jumat (26/8/2022).

Lebih lanjut Eko menjelaskan, naiknya harga pakan yang tidak terkontrol membuat banyak peternak yang gulung tikar atau bahkan mengurangi jumlah populasi ayamnya.

”Sebelumnya harga pakan itu Rp420 ribu per sak (50 Kg) sekarang menjadi Rp470- Rp490 ribu per sak,” bebernya.

Lantaran itu, banyak peternak yang mengurangi jumlah ayamnya. Sehingga produksi juga turun.

Bahkan ayam milik Eko sendiri yang sebelumnya mencapai 8 ribu ekor kini tinggal 5 ribu ekor.

”Ya produksinya tidak banyak akan tetapi kebutuhan masyarakat juga meningkat,” katanya.

Baca juga:
Harga Telur di Sidoarjo Merangkak Naik, Capai Rp32.000/Kg

Terlebih lagi, saat ini bebarengan juga dengan penyaluran Bansos pangan.
”Sekarang juga bantuan diserahkan, itu juga mempengaruhi harga ayam,” tukasnya.

Sementara itu, Kabid Sarana Perdagangan dan Barang Pokok Penting Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang, Yustinus Harris Eko Prasetijo mengakui, harga telur saat ini mencapai Rp 30ribu per kilogram.
”Memang ada kenaikan harga telur ayam di pasaran,” ungkapnya.

Hasil pemantaun di pasar, kenaikan harga dikarenakan kebutuhan masyarakat yang meningkat. Selain itu, tingginya harga pakan.

”Di bulan Agustus ini memang kebutuhan masyarakat banyak,” bebernya.

Baca juga:
Harga Telur di Lamongan Tembus Rp31 Ribu/Kg, Susul Beras dan Cabai

Hingga kini pihaknya terus melakukan pemantuan terkait harga telur di pasaran. Apabila mengalami kelonjakan harga yang cukup signifikan pihaknya akan melakukan operasi pasar (OP) sebagai solusinya. Ia menyebut, sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Peternakan.

"Kalau memang harga naik signifikan maka akan dilakukan operasi pasar seperti sebelumnya,” paparnya.

Dikatakan Harris, tidak hanya telur saja mengalami kenaikan harga. Daging ayam broiler juga mengalami kenaikan. Saat ini harga daging ayam broiler tembus di Rp32 ribu per kilogram.

”Sebelumnya hanya Rp30 ribu per kg. Minggu ini mulai ada kenaikan Rp2 ribu per kilogram,” pungkas Harris.