Pixel Code jatimnow.com

AMK Lamongan Minta Semua Pihak Bijak Menanggapi Video Pidato Ketum PPP

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Ketua AMK, M. Reza Al Akhsan (kiri), Ketua DPC PPP Lamongan Zainul Arifin (Foto-foto: Humas AMK for Jatimnow.com)
Ketua AMK, M. Reza Al Akhsan (kiri), Ketua DPC PPP Lamongan Zainul Arifin (Foto-foto: Humas AMK for Jatimnow.com)

Lamongan - Angkatan Muda Ka'bah (AMK) Lamongan meninta semua pihak bersikap khusnudhon menyikapi potongan video berisi pidato Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa secara sepenggal.

"Kami harap semua bisa bersikap khusnudhon. Potongan video itu dibuat dan memberi kesan buruk serta dapat menebar fitnah," terang Ketua AMK Lamongan, M. Reza Al Akhsan, Minggu (28/8/2022).

Menurut Gus Reza-sapaannya, AMK berupaya keras menyampaikan hasil tabayun DPP PPP kepada seluruh tokoh kiai yang ada di Lamongan. Di mana ada beberapa fakta yang belum terurai dan diketahui publik dalam video singkat tersebut.

"Banyak anggapan, video tersebut menciderai para kiai. Tapi belum juga didalami perihal fakta dan keseluruhan tayangan video tersebut," tuturnya.

Gus Reza menyebut, AMK Lamongan sudah melakukan koordinasi dengan DPC PPP untuk sesegara mungkin meneruskan hasil tabayun ke beberapa kiai yang ada di Kota Soto.

Tabayyun Ketum DPP PPP Suharso ke para kiai di Jawa TimurTabayyun Ketum DPP PPP Suharso ke para kiai di Jawa Timur

Baca juga:
Dikukuhkan, Repdem Kota Batu Siap Geber Program-program Kerja Kerakyatan

"Sudah ada jadwal pertemuan, kami hanya ingin mengajak semua pihak berfikir jernih. Seraya menjelaskan maksud Pak Suharso yang beredar dalam potongan video yang dibuat untuk menciptakan opini publik," paparnya.

Gus Reza menambahkan, ulama merupakan pencetus lahirnya PPP. Sehingga, kata dia, tudak mungkin PPP melukai atau mencederai para kiai.

"Kami tetap mendukung Pak Suharso, apapun itu kendalanya. Hasil tabayyun itu antara lain klarifikasi Pak Suharso dengan Wakil Ketua Majelis Syariah PPP yang menjelaskan ungkapan itu sebatas ilustrasi dan tidak bermaksud menyinggung kiai," paparnya.

Sebelumnya, Suharso didapuk menjadi pembicara pada kegiatan bertajuk 'Politik Cerdas Berintegritas'. Dan potongan videonya tersebar hingga memicu tafsir liar dan gejolak.