Pixel Codejatimnow.com

Terlibat Pembentukan PCNU Jerman, Eny Kini Nyaleg di Bojonegoro

Editor : Budi Sugiharto  
Eny Soedarwati (duduk nomor 3 dari kanan) bersama teman-teman PCNU Jerman dan tamu dari UIN & PBNU
Eny Soedarwati (duduk nomor 3 dari kanan) bersama teman-teman PCNU Jerman dan tamu dari UIN & PBNU

jatimnow.com - Eny Soedarwati (43), mungkin belum ada yang terlalu mengenalnya. Perempuan yang tinggal di Sobontoro Kecamatan Balen ini diam-diam maju sebagai bakal calon legislatif (bacaleg) untuk DPRD Bojonegoro.

Di daerah pemilihan I, Eny yang maju melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendapat nomor urut 9. Di PKB, Eny merupakan orang baru atau new comer. Namun bukan berarti ia tidak mengerti politik.

Lulusan SMAN 2 Bojonegoro ini menempuh pendidikan di Jerman. S1 dan S2 di Jerman. Selama 13 Tahun di negeri produsen mobil Marcedes itu, Eny mengaku ikut terlibat pendirian PCNU Jerman.

"PCNU Jerman yang exist saat ini awalnya merupakan paguyuban non formal para mahasiswa Indonesia di Jerman yg berlatarbelakang Nahdliyyin," kata Eny memulai ceritanya kepada jatimnow.com, Minggu (22/7/2018).

"Mereka bersilaturrahmi, Ngobrol dan makan bersama. Melepas rasa rindu terhadap suasana tanah air, tidak jarang pula kami mengadakan acara-acara yang lazimnya kita lakukan di Indonesia, masak bareng serta pengajian", tambahnya.

Baca juga:
18 Incumbent DPRD Bojonegoro Berpotensi Ambyar di Pileg 2024

Eny Soedarwati S. IP, MA

PCNU Jerman ini, kata Eny, dibentuk untuk menjawab dua tantangan. Pertama, mengikuti pembentukan PCNU di negara-negaera lain, antaranya di Asia, Australia, Afrika dan Amerika.  Kedua, untuk menyebarkan semangat, visi, misi keislaman NU yang toleran, moderat dan berjuang untuk rahmatan lilalamin.

"Atas dasar dorongan tersebut beberapa mahasiswa doktoral medirikan PCNU Jerman pada tanggal 16-17 April 2011," ungkap Eny.

Ia menjelaskan yang terlibat, diantaranya; Suratno (Univ. Frankfurt), Syafiq Hasyim (Univ. Freie Berlin), Asfa Widiyanto (Univ. Bonn), Jaenal Effendi (Univ. Leipzig) serta yang lainnya. PCNU Jerman dengan kepengurusan baru dibentuk untuk periode 2015-2017 dengan mengusung visi: “Be excellent in the land of ideas“.

Eny Soedarwati yang menempuh pendidikan di Universitas Köln, Sosiologi politik, yang pada saat itu bersama Maria Fauzi (seorang alumny Al Azhar Kairo di bidang Ilmu Hadist) serta kawan-kawannya duduk dalam tim sumber daya manusia dan pengembangan intelektual. Awal berdirinya PCNU fokusan pada konsolidasi internal untuk mengumpulkan para warga nahdliyin sebagai kader terdepan dalam berdakwah dan menyebarkan tiga dimensi ukhuwah, baik keislaman, kebangsaan, maupun kemanusiaan.

Kata Eny, diskusi-diskusi strategis yang melibatkan beberapa elemen kebangsaan di Berlin tetap diadakan, di bulan biasa maupun bulan suci Ramadan.

 Di beberapa kota di Jerman, PCNU juga menjalin hubungan kerjasama, intra umat-muslim juga antar umat beragama serta organisasi lain.

"Ini menyebabkan NU Jerman secara aktif menjadi kekuatan garda depan, yang diiringi oleh penguatan tali ke-NU-an secara global, dalam menyuarakan soal-soal kemanusiaan dan keadilan, isu-isu Islam dan barat.

"Namun sayangnya, saya harus meninggalkan Jerman. Sampai saat ini hanya bisa mengikuti perkembangan PCNU (Jerman) via internet," ungkap Eny Soedarwati S. IP, MA ini.

Reporter: Rois Jajeli
Editor: Budi Sugiharto

Baca juga:
Video: Aksi Protes Warnai Penghitungan Suara Ulang Pileg di Trenggalek