Gresik - Siapa yang tak kenal makanan asli Bandung dengan nama siomay. Cemilan yang mengenyangkan ini murah meriah.
Meski bukan orang Bandung, Rasun (51) kini berjualan siomay, setelah lama menjadi karyawan orang Bandung yang juga berjualan siomay.
"Awalnya saya berdagang siomay keliling. Hasilnya tidak seberapa kalau dibandingkan berjualan di depan teras Alfamart. Di sini per hari bisa Rp 1,5 juta kalau ramai, kalau keliling hanya Rp300 ribu per hari," ungkap Rasun ditemui di lapaknya di halaman Alfamart Jalan Jawa, Gresik, Selasa (6/9/2022).
Bapak dua anak asal Cilacap, Jawa Tengah ini mengaku beruntung bisa menjadi tenan Alfamart di lokasi yang strategis.
"Di sini jalurnya strategis, tepi jalan raya, banyak perkantoran, ada halte juga. Ditambah lagi tokonya ramai. Kalau ada konsumen Alfamart habis belanja mampir beli siomay," ujarnya.
Usaha siomay yang ia jalankan saat ini, sebetulnya meneruskan usaha kakaknya, Maskuat, yang lebih dulu menempati tenan tersebut sebagai penjual siomay sejak 2003.
"Karena kakak ipar saya sudah tua, sejak dua tahun silam dia pulang kembali ke Lampung dan space ini dijual ke saya Rp20 juta beserta rombongnya," paparnya.
Baca juga:
Warteg Gratis Alfamart Bagikan 35.000 Paket Buka Puasa untuk Duafa
Rasun, berjualan siomay di halaman Alfamart Jalan Jawa, Gresik
Bagi pria yang tinggal di Jalan KH Kholil, Manyar, Gresik ini, menjalankan bisnis siomay tidaklah mudah. Apalagi banyak bermunculan usaha sejenis dengan harga bersaing.
"Boleh dicoba siomay buatan saya, meski Rp15 ribu per porsi, tapi rasa dagingnya mantab," tutur Rasun.
Karakteristik pembeli siomaynya ketika berjualan di depan Alfamart dengan keliling sangat berbeda.
Baca juga:
Ronda Sore, G30S PKI, Pesan Khusus Pelatih Persik Kediri
"Kalau jualan keliling yang beli rata-rata anak-anak dan belinya eceran Rp5 ribu atau Rp10 ribu. Kalau di Alfamart ini saya jualnya per porsi atau per piring dan pembelinya orang dewasa," jelas dia.
Dibantu sang istri dan saudara serta seorang karyawannya, setiap hari Rasun merebus 6 kilogram telur ayam, 6 kilogram kubis, 6 kilogram kentang, 2 kilogram pare dan tahu yang ia beli sebesar Rp50 ribu.
"Yang tidak habis biasanya sayur, saya buang kalau sudah malam. Besoknya saya masak sayur segar lagi. Saya ngga pernah menyimpan bahan basi, semuanya fresh karena saya menjaga kualitas," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-49589-dari-pedagang-siomay-keliling-kini-menetap-di-teras-alfamart