Pasuruan - Ketua Gerindra Jatim Anwar Sadad melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada Balita di Desa Karangasem, Wonorejo, Pasuruan. Sadad membagikan sejumlah susu, telur, dan makanan-makanan bernutrisi tinggi kepada 45 Balita yang datang bersama orang tuanya.
Kegiatan yang dilakukan, Wakil Ketua DPRD Jatim itu sekaligus menjadi upaya penurunan kasus stunting di Jatim. Diketahui, sejak tahun 2019 pemerintah provinsi memberikan perhatian khusus terhadap penurunan stunting.
Pasuruan menjadi sasaran utama keluarga Ponpes Sidogiri itu karena 46 persen anak-anak di sana masih tercatat mengidap stunting, hingga terlambat untuk tumbuh.
"Saya ikut bertanggung jawab dan memperhatikan stunting dengan ikut membantu berupa makanan yang dikonsumsi anak agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas," ucap Sadad, Rabu (7/9/2022).
Menurut Sadad, stunting merupakan kondisi anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya lebih pendek ketimbang anak seusianya, biasanya penyebabnya adalah kekurangan gizi.
Sedangkan ciri anak-anak yang tidak stunting antara lain pertumbuhannya yang wajar, daya pikirnya berkembang dengan baik. Untuk itu, pihaknya mendorong, agar ibu-ibu tidak takut datang ke bidan dan konsultasi mengenai tumbuh kembang anak.
"Masa depan anak kita, ditentukan dengan sejauh mana kita merawat dan memberikan kebutuhan gizi sesuai yang dibutuhkan oleh tumbuh kembang mereka. Ini bukan tugas siapa, tapi tugas kita semua, yang memiliki kelebihan ekonomi mengulurkan makanan yang bernutrisi kepada anak-anak tetangganya," jelas pria yang masuk bursa Bacagub Jatim 2024 itu.
Baca juga:
Gencar Turunkan Stunting, Pemkab Jember Minta TPPS Buka Info Fakta Lapangan
Pihaknya berharap, aktivitas tersebut bisa menginspirasi banyak pihak untuk berpartisipasi dalam hal yang sama di Kabupaten Pasuruan.
"Ini dalam rangka kita menyiapkan generasi kita untuk 20 sampai dengan 30 tahun ke depan. Tegaknya kehidupan berbangsa dan bernegara, selain kepemimpinan yang adil juga kedermawanan orang-orang kaya. Disinilah tugas kita untuk terlibat aktif dalam menekan angka stunting," tandas Sadad.
Di tempat sama, Kepala Desa Karangasem Anton Arif mengucapkan terima kasih atas perhatian Sadad kepada para Balita di Desanya, karena Pemdes tidak memiliki anggaran untuk menangani stunting.
"Saya berterima kasih juga pada Bapak Anwar Sadad yang mau terlibat aktif dalam menurunkan Stunting di desa kami dengan memberikan makanan yang memiliki nutrisi tinggi bagi anak anak sini," kata Sulton, sapaan akrabnya.
Baca juga:
Pemkab Jember Evaluasi Kinerja TPPS dalam Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting
Ia berharap, intensitas yang dilakukan Anwar Sadad di Desanya bisa semakin intens, untuk menyemangati dan memberikan edukasi kepada para orang tua tentang pentingnya stunting.
"Saya pertama kali bertemu dengan Pak Anwar Sadad ini, orangnya murah senyum dan perhatian, sayang terhadap anak-anak," jelasnya.
Diketahui, penanganan stunting yang dilakukan Pemprov Jatim cukup lambat. Di tahun 2018 angka kasus stunting prevalensinya 32,81 persen. Di tahun 2022, setelah 4 tahun, masih tergolong tinggi yaitu 23,5 persen. Perlu kerja ekstra keras lagi jika Pemprov menargetkan turun menjadi 13,5 persen di tahun 2024, yang waktunya tinggal satu setengah tahun lagi.