Gresik - Massa aksi yang tergabung dalam Alinasi Pemuda dan Mahasiswa Bawean gelar unjuk rasa, menolak kenaikan harga BBM dan penyesuaian harga tiket KM Express Bahari di Pulau Bawean, Senin (12/9/2022).
Massa aksi gabungan dari STIT Raden Santri, IPNU, GMNI, Ansor, HMI, PMII, LPBH PCNU Bawean, STAIHA Bawean melakukan konvoi dengan sepeda motor dari Alun-Alun Sangkapura ke beberapa titik aksi. Diantaranya, Kantor Kecamatan Sangkapura, UPT Dishub Bawean, Kantor Syahbandar Bawean, Kantor Bahari Cabang Bawean, dan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Bawean.
Tampak massa aksi membawa satu mobil komando, bendera masing-masing Ormek, beserta spanduk penolakan kenaikan penyesuaian tarif harga tiket kapal Express Bahari. Massa aksi meminta agar harga tiket setelah pandemi dinormalkan.
Penanggung jawab aksi Baharuddin, meminta agar aspirasi dalam aksi ini disuarakan kepada pihak-pihak terkait.
“Kami minta tolong kepada instansi pemerintah di Bawean terkait agar apa yang menjadi aspirasi kami disampaikan kepada Bupati Gresik, DPRD dan juga Instansi terkait,” ucap pria yang juga advokat dari LPBH PCNU Bawean.
Dalam orasinya pihaknya menekankan kepada pemerintah terkait memakai hati nurani. Karena dirinya merasa dengan rencana kenaikan harga tiket kapal ini terkesan seenaknya.
“Kami berharap agar pemerintah memakai hati nurani. Karena dengan kenaikan harga BBM dan rencana kenaikan harga tiket kapal Express Bahari sangat mencekam bagi kami dan terkesan seenaknya,” jelasnya.
Dengan kenaikan tarif tiket kapal, diakui dia sangat tidak adil. Lantaran kesepakatan sebelumnya, kenaikan harga tiket karena adanya pandemi Covid-19, dan pembatasan penumpang belum dinormalkan kembali. Saat ini sudah berangsur normal dan tidak ada pembatasan. Namun kembali menaikkan harga tiket.
Baca juga:
Ratusan Massa Demo KPU dan Bawaslu Jember, Indikasi Kecurangan di 31 Kecamatan
"Ini tidak fair. Saya berharap kepada Forkopimcam dan pihak-pihak terkait dan kita semua terus mengawal atas aspirasi ini agar masyarakat Bawean tidak terus dirugikan oleh armada yang ada,” tambahnya.
"Jika nanti aspirasi kami tidak didengar oleh para pemangku kebijakan dan pemerintah. Kami akan kembali lakukan unjuk rasa dengan massa yang lebih banyak lagi," tegasnya.
Di Kantor Kecamatan Sangkapura massa aksi diterima Sekcam Sangkapura Yuson Lawupa Malvi, pihaknya langsung memberikan sikap dukungan penuh atas aspirasi yang disuarakan.
“Saya Yuson Sekcam Sangkapura, yang didampingi oleh Bapak Kapolsek dan Koramil, pada intinya kami mendukung apa yang disuarakan oleh para Mahasiswa. Dan kami percaya bahwa mahasiswa membawakan suara dari rakyat-rakyat kecil atau masyarakat Bawean,” ungkapnya.
Baca juga:
Nelayan Bangkalan Tuntut Ganti Rugi Petronas karena Hasil Tangkapan Berkurang
Pihaknya juga menegaskan, menolak menaikkan harga tiket kapal selama itu memberatkan masyarakat Bawean.
“Kami sepakat untuk tidak menaikkan harga tiket kapal. Dan kami akan segera melaporkan kepada pimpinan kami dalam hal ini pemerintah kabupaten Gresik, khususnya Dinas Perhubungan,” jelasnya.
Di akhir unjuk rasa, massa aksi melakukak surat pernyataan bersama pihak pemerintah, terkait penolakan rencana kenaikan harga tiket KM Express Bahari.
Rencana penyesuaian kenaikan tarif baru kapal Express Bahari 8E dan 6F. Yaitu, kelas VIP dari sebelumnya seharga Rp210 ribu menjadi Rp275 ribu. Kemudian kelas eksekutif, dari sebelumnya seharga Rp160 ribu menjadi Rp225 ribu.